Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Kebangkitan UMKM Perempuan, INKOWAPI Gelar Gebyar Aksi Nyata 100.000 Warung Posko Pangan

Dukung Kebangkitan UMKM Perempuan, INKOWAPI Gelar Gebyar Aksi Nyata 100.000 Warung Posko Pangan Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) bersama Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) menggelar aksi nyata Gebyar 100.000 Warung Posko Pangan sebagai refleksi akhir tahun 2022 mengenai Koperasi, UMKM, dan Kewirausahaan.

Partisipan yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan UMKM Indonesia yang dikelola oleh perempuan secara modern go digital.

Ketua Umum INKOWAPI Sharmila Yahya mengungkapkan kegiatan ini merupakan angkah konkrit kesepakatan Deklarasi Bali dalam B20 Summit negara G20 2022, yakni mendukung peran aktif perempuan terlibat langsung dalam sektor bisnis dan usaha secara global. Dengan begitu, dapat memberikan peluang seluas-luasnya dalam ekosistem bisnis pasar global di masa depan.

Baca Juga: UMKM Perlu Waspadai Ancaman Siber Berikut pada 2023

"Jadi, tidak hanya pemberdayaan melalui pendampingan, tetapi langsung ada aksi nyatanya," kata Sharmila saat konferensi pers di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Ketua Komite Tetap Kewirausahaan KADIN Indonesia itu juga menyatakan optimistis dengan perekonomian Indonesia pada 2023 mendatang, meski banyak kekhawatiran atas kemungkinan terjadinya resesi. Sebab, kata dia, Indonesia memiliki UMKM yang dapat mempertahankan perekonomian nasional.

Untuk itu, di tengah ancaman krisis global, baik krisis pangan dan energi, Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) memperluas transformasi digital di segala lini usaha sektor Koperasi, UMKM dan Kewirausahaan.

Dalam hal ini, INKOWAPI akan terus memaksimalkan pembekalan kepada wirausaha, pelatihan pengetahuan tentang ekosistem, serta akan menghubungkan dengan incubator dan aspek pembiayaan pada 2023.

Sharmila juga mendukung penuh upaya pemerintah menetapkan tujuh aspek prioritas transformasi digital, yakni meliputi digitalisasi pasar, digitalisasi pengetahuan kualitas, digitalisasi keuangan dan pembiayaan, digitalisasi manajemen, kapasitas produksi, hingga digitalisasi distribusi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: