Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Dunia Sebut Harga Beras Indonesia Mahal, Mentan: Belum Pernah di Atas Rp12.500

Bank Dunia Sebut Harga Beras Indonesia Mahal, Mentan: Belum Pernah di Atas Rp12.500 Mentan SYL | Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan bahwa Indonesia menjadi negara nomor dua dengan harga beras terendah di Asia. Dia menegaskan, beras di Indonesia tidak pernah melebihi Harga Penjualan Pokok (HPP).

Hal tersebut dia katakan dalam rangka merespons laporan yang menyebut harga beras Indonesia menduduki peringkat teratas termahal di Asia.

Baca Juga: Gembar-Gembor Jokowi Presiden Seumur Hidup, PKB Panas: Norak, Sok Berasa Pemilik....

"Kita tidak pernah di atas HPP. Kita nomor dua terendah yang ada di Asia bahkan," tegas Syahrul pada wartawan, Jakarta, Selasa (20/12/22).

Dia menduga, Bank Dunia masih menggunakan data harga beras pada saat shortage di masa tanam. Pada saat itu, Syahrul menilai wajar jika kemudian harga beras naik.

"Kalau lagi saat shortage seperti ini, kita lagi menanam, tentu harga juga terjadi kontraksi-kontraksi seperti itu. Tetapi secara umum, belum pernah di atas HPP. Belum pernah di atas 12.500," tegasnya.

Dia juga menegaskan, stok beras dalam negeri dalam kondisi yang aman. Hal tersebut dia ungkap berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang menjadi data acuan negara.

Berdasarkan data tersebut, Syahrul juga menegaskan bahwa produksi beras dalam negeri saat ini ada dalam jumlah besar dari periode sebelumnya. Data BPS juga dinilai merepresentasikan 12 komoditi Indonesia.

"Ketersediaan yang tercatat oleh kita, inilah ketersediaan terbesar, tetapi tetap data BPS menjadi rujukan kita semua. Oleh karena itu, saya jawab ketersediaan dari neraca pangan yang ada termasuk 12 komoditi, termasuk beras, sangat aman untuk kita," tegasnya. 

Sebagaimana diketahui, laporan Bank Dunia mengungkap bahwa harga beras di Indonesia menduduki peringkat teratas harga jual paling mahal di negara-negara Asean.

Bank Dunia menyebut, tingginya harga beras di Indonesia disebabkan oleh berbagai di bidang pertanian yang turut mengalami tren kenaikan harga harga domestik produk pertanian pangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: