Korbankan Tesla Demi Twitter, Elon Musk Bikin Raksasa Mobil Listrik Itu Kehilangan Nilai Rp3.800 Triliun

Miliarder pemilik Tesla, SpaceX dan The Boring Company, serta ditambah Twitter, Elon Musk adalah orang yang paling sibuk. Musk adalah CEO, anggota dewan, atau pendiri beberapa perusahaan terkemuka itu. Selain itu, Musk juga membantu memulai OpenAI, startup di balik ChatGPT yang baru-baru ini viral.

Namun, Twitter tampaknya menjadi jerami yang mematahkan punggung unta.

Melansir Benzinga di Jakarta, Jumat (23/12/22) Tesla adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia, tetapi dunia otomotif menjadi semakin kompetitif. Setelah rekor kenaikan dua tahun Tesla, sahamnya masih memiliki ruang besar untuk jatuh jika keadaan tidak berbalik.

Baca Juga: Elon Musk Dikritik Habis Miliarder Indonesia: Elon Meninggalkan Tesla

Twitter bukan hanya menjadi bidang usaha yang kompleks, tetapi juga kemungkinan besar, sosial media berada di luar bidang keahliannya. Semua perusahaan Musk berbasis produk dan teknik, sedangkan Twitter melibatkan pemahaman orang, kecerdasan emosional, dan banyak politik. Twitter harus menenangkan pengiklan, pemerintah, dan masyarakat serta memastikan semua orang terlibat.

Musk tidak hanya menjadi subyek banyak kontroversi selama beberapa bulan terakhir, tetapi investor Tesla juga khawatir. Saham Tesla mengalami penurunan sebelum Musk mengambil alih Twitter pada 27 Oktober, sekarang penurunan itu semakin cepat. Tesla telah kehilangan hampir 34% nilainya atau sekitar USD250 miliar (Rp3.898 triliun) dalam kapitalisasi pasarnya.

Ketika Musk mengumumkan dia mengambil 9% saham di Twitter, Tesla duduk di sekitar USD328 per saham. Sejak itu, Tesla menurun lebih dari 54%.

Namun, ada beberapa harapan bagi investor Tesla. Sebuah jajak pendapat baru-baru ini oleh Musk menunjukkan dia benar-benar akan mengundurkan diri sebagai kepala Twitter, yang pada akhirnya dapat membantu menjauhkannya dari pandangan publik dan lebih fokus pada pemegang saham Tesla.