Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merasa Diolok Rizal Ramli, Mahfud MD Bawa-Bawa Jusuf Kalla: Sekali-Kali Harus Dilawan!

Merasa Diolok Rizal Ramli, Mahfud MD Bawa-Bawa Jusuf Kalla: Sekali-Kali Harus Dilawan! Mahfud MD, Menko Puolhukam | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sering beradu argumen, warganet meminta dua tokoh publik untuk berhenti berkata yang tidak baik dan disarankan untuk saling berdamai. Dua tokoh publik itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemananan (Menko Polhukam), Mahfud MD; dan mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan, Rizal Ramli.

"Pak Mahfud dan Pak RR, mestinya tidak usah saling berkata yang tidak baik, berkolaborasi aja!. Sampai saat ini kalian berdua masih diperlukan negara karena integritas dan sikap Anda," beber@ChoirulAnwar999 yang menanggapi unggahan Mahfud MD sebelumnya yang menyebut Rizal Ramli makin ngawur dan bodoh yang menudingnya bilang setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis.

Baca Juga: Omongannya Soal Malaikat Masuk Kekuasaan Jadi Iblis Diungkit, Mahfud MD Geram: Rizal Ramli Ngawur dan Bodoh

Hal itu pun mendapat tanggapan langsung dari Mahfud MD. Mahfud MD menegaskan bahwa Rizal Ramlilah yang terlebih dahulu mengoloknya dengan kasar tanpa data. Menurut Menko Polhukam itu, hampir tiap hari Rizal Ramli mengolok orang lain dengan kasar, tetapi didiamkan saja. 

Lantas Mahfud MD juga menyeret Jusuf Kalla. Dalam catatannya, beber Mahfud MD, hanya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dirinya yang mau menyerang balik serangan Rizal Ramli tersebut.

"Sorry deh. Rizal Ramli yg duluan mengolok sy dgn kasar tp tanpa data. Hampir tiap hr dia mengolok org lain dgn kasar tp didiamin sj. Yg mau membalik serangan dia, dlm catatan sy, adalah Pak JK dan saya. Sesekali perlu dilawan dgn cara yg setara agar tak menyesatkan orng lain,"cuit Mahfud MD, Rabu (4/1/2023) 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: