Singgung Kasus E-KTP Ganjar, Relawan Titip Salam: Kepada Prof Rocky Gerung yang Terhormat...

Ketua Relawan Ganjar Pranowo 2024 Heru Subagia buka suara soal Rocky Gerung yang menyinggung kasus e-KTP yang menyeret nama Gubernur Jawa Tengah itu.

Ketika dihubungi oleh Warta Ekonomi, Heru menyampaikan salamnya kepada Rocky Gerung.

"Salam dari kami Relawan Ganjar, titip salam untuk Prof Rocky Gerung. Saya mengharapkan Prof Rocky Gerung sebagai intelektual, pemikir, sekaligus 'negarawan', mari kita membangun isu-isu dengan fakta, kaidah normatif, serta kaidah-kaidah kebangsaan, persatuan, dan kesatuan," kata dia, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga: Blak-blakan Refly Harus Sebut Dirinya Tak Sudi Endorse Ganjar Pranowo: Kalau Anies…

Dengan begitu, lanjut dia, iklim kampanye politik di Tanah Air, khususnya tentang capres 2024 nanti, dapat berlangsung dengan menerapkan prinsip kemanusiaan dan keadilan.

"Sehingga kita bisa membawa diri kita, orang lain, calon yang kita dukung, dan stakeholders berpikir cerdas untuk bisa menerima dan mengambil sikap dala wilayah-wilayah pemilihan calon legislatif," papar Heru.

Lebih lanjut, dia berharap Rocky Gerung tak melampaui wewenangnya sebagai akademisi dan pemerhati iklim perpolitikan di Indonesia. Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon itu juga berharap Rocky Gerung dapat lebih bijak dalam membuat konten yang bersinggungan dengan isu politik.

"[Seharusnya] membuat konten-konten, berita-berita, yang notabene dapat menyejukkan, mengambil sikap-sikap normatif, dan ketegasan sebagai negarawan ketimbang sebagai provokator atau yang dititipi pesan-pesan khusus untuk mengkritik, menghakimi, dengan cara-cara yang tidak cerdas," tutup dia. 

Sebelumnya, Rocky Gerung melalui video yang diunggah di kanal Youtube-nya mengungkapkan isu e-KTP yang menyeret nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki beban yang lebih berat dibandingkan isu dugaan korupsi Formula E terhadap bacapres NasDem Anies Baswedan.

Sebab, isu e-KTP telah berulang kali menarik Ganjar Pranowo sebagai tersangka. Dugaan ini juga telah mendapat kesaksian dari Setya Novanto.

Sementara, kasus Formula E memberikan kesan sebagai upaya untuk mencegal Anies di ajang Pilpres 2024 mendatang. Meski ada kesalahan administrasi pada ajang internasional tersebut, namun hal itu merupakan ranah kebijakan publik dan tidak bisa dikriminalisasi.

"Itu dalilnya begitu. Itu kasus kebijakan publik, tidak bisa dikriminalkan. Dipertanggungjawabkan iya," ujar Rocky Gerung.