Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Infrastruktur jadi Solusi Jangka Panjang Redam Harga Pangan

Infrastruktur jadi Solusi Jangka Panjang Redam Harga Pangan Pedagang Kebutuhan pokok di Pasar Moderen BSD Tangerang, Banten, Senin (4/7). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Mukhammad Faisol Amir mengatakan pemerintah perlu menyasar solusi jangka panjang yang lebih efektif untuk mengatasi tingginya harga pangan.

Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan daerah-daerah di Indonesia bisa menjadi solusi jangka panjang yang dapat berkontribusi dalam mengurangi biaya logistic sehingga menekan harga pangan.

“Memitigasi tingginya harga pangan dengan subsidi logistik tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Pemerintah perlu menyasar solusi jangka panjang yang lebih efektif,” kata dia diJakarta, kemarin.

Kebijakan subsidi logistik untuk transportasi pangan bersifat jangka pendek dan tidak menyelesaikan persoalan tingginya harga pangan. Kebijakan itu memang dapat mengurangi beban kenaikan harga pangan pada level konsumen sehingga harga akan cenderung stabil, tapi hal itu hanya dapat dilakukan dalam jangka pendek, mengingat masih banyak pekerjaan rumah dalam persoalan logistik di Indonesia.

Selain membebani anggaran pemerintah, terlebih Kementrian Perdagangan menginstruksikan kontribusi pemerintah daerah dari dana APBD sebesar 2% akan menimbulkan masalah lain. 

Baca Juga: Masih Mengancam, Maruf Amin Tegaskan Daerah Wajib Kendalikan Inflasi

Daerah dengan APBD kecil akan cenderung memilih menyuplai bahan makanan dengan ongkos logistik yang lebih murah."Konsekuensinya, diversifikasi pangan akan sulit dicapai dan hal ini dapat memicu kelangkaan pada komoditas-komoditas tertentu di daerah-daerah yang tidak menjadi sentra produksi," ujarnya.

Di sisi lain, struktur harga pangan di Indonesia dipengaruhi biaya logistik cukup besar. Biaya logistik pangan di Indonesia menyumbang hingga 41% dari total harga pangan di level konsumen, terutama untuk bahan makanan impor, sehingga ini menjadi kendala aksesibilitas bagi masyarakat terhadap makanan yang terjangkau dan berkualitas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: