Unggah Foto Saat Naik Kereta Argo Parahyangan, Anies Malah Ucap Permintaan Maaf: Ternyata Banyak yang Terpancing...

Calon presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan membagikan momen saat dirinya berada dalam kereta Argo Parahyangan saat perjalanan pulang usai agenda safari politiknya di Bandung. 

Foto yang diunggahnya di Twitter itu banyak dikomentari negatif oleh warganet. Tak lama kemudian, ia pun menuliskan permintaan maafnya. Ada apa sebenarnya?

Baca Juga: Nama Anies Baswedan Menguat di Internal PAN, Anak Buah Zulhas Ungkap yang Teratas: Tentu...

"Kembali ke Jakarta dengan naik Argo Parahyangan, kereta yang penuh kenangan dan terus menjadi pilihan bagi begitu banyak orang. Kereta ini telah membuat perjalanan jadi pengalaman," tuitnya seperti dikutip Selasa (24/1/2023).

"Semoga Argo Parahyangan yang menyenangkan ini tetap bisa kita naiki di tahun-tahun yang akan datang," imbuhnya.

Belakangan ia meretweet unggahan saat naik kereta Argo Parahyangan itu disertai sebuah keterangan bernada minta maaf. 

"Ternyata banyak yang terpancing emosi dan protes lihat tweet ini. Saya mohon maaf. Insya Allah saya usahakan lain kali tidak pegang buku dengan cara dilipat begitu," katanya. 

Kicauan Eks Gubernur DKI Jakarta itu yang menyinggung soal banyak yang terpancing emosi, bisa jadi berkait dengan proyek Kereta Cepat Bandung-Jakarta yang tengah digarap oleh pemerintahan Jokowi. 

Di mana ketika pengerjaan proyek kereta cepat itu tengah berlangsung, muncul rencana layanan kereta api Argo Parahyangan akan dihentikan. 

Baca Juga: Nasdem Bakal Hadapi 2 Pertarungan Besar dalam Langkahnya Mengusung Anies, Denny JA Blak-blakan: Dia Akan Bermain Taktik!

Terkait penghentian layanan itu, Wamen BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengaku bahwa rencana itu masih dalam pembahasan bersama dengan operatir yakni PT KAI. 

"Belum diputuskan itu sedang kami kaji dengan Dirut KAI dan Menhub. Nanti kita lihat selama ini bagaimana. Tapi nanti kita tetap sebelum operasi suvei lagi mengenai minat masyarakat dan kemampuan bayarnya," jelasnya seusai rapat dengan Komisi VI DPR mengenai penyertaan modal negara untuk Proyek Kereta Cepat November 2022 lalu.