Bos Tentara Bayaran Rusia Mau Rangkul Pengkritiknya dan Ajak Perang: Ayo Kita ke Garis Depan
Kepala perusahaan militer swasta Rusia (PMC) Wagner Group telah mendesak salah satu pengkritiknya, blogger militer Igor Strelkov, untuk bergabung dengan organisasinya dan berjuang di garis depan dalam konflik Ukraina.
Awal pekan ini Strelkov, yang nama aslinya adalah Igor Girkin, menggambarkan Yevgeny Prigozhin sebagai “penjahat dan pelayan,” mengatakan dia tidak boleh membuat pernyataan di ruang publik. Dia mengklaim bahwa Grup Wagner adalah "pasukan badai yang sangat baik" tetapi memerintahkan "dengan cara yang paling gagal".
Baca Juga: Wow, Amerika Sematkan Status Baru buat Grup Tentara Bayaran Wagner: Organisasi Kriminal
Blogger tersebut melanjutkan dengan mengklaim bahwa Prigozhin bukanlah pemimpin sebenarnya dari perusahaan militer swasta, tetapi hanya boneka, lapor RT.
Kepala Grup Wagner pada Kamis (25/1/2023) menanggapi dengan mengatakan dia “mengundang Girkin ke garis depan, untuk memverifikasi pendiriannya dan menggunakan apa yang dia sebut pengalaman militernya.
"Saya menawarkan dia untuk datang ke Republik Rakyat Lugansk untuk ditugaskan di pos komando sesuai dengan kompetensinya di salah satu unit penyerangan," tegas Prigozhin.
Prigozhin, seperti dikutip oleh layanan persnya, mengatakan Strelkov tidak akan memegang posisi yang sangat tinggi di Grup Wagner, karena dia harus membuktikan dirinya terlebih dahulu, menambahkan: "sudah waktunya untuk beralih dari kata-kata menjadi tindakan."
Strelkov menjawab beberapa jam kemudian, menulis di Telegram bahwa penawaran semacam itu harus dilakukan secara pribadi, bukan melalui media. Namun, dia menyatakan bahwa dia siap untuk membahas proposal tersebut “selama pembicaraan seperti bisnis yang tepat” dengan perwakilan dari Grup Wagner.
Dia menambahkan bahwa setiap pertemuan harus dilakukan di Moskow, karena dia melihat tidak ada gunanya bepergian ke Lugansk tanpa mengetahui semua detailnya.
Strelkov sebentar pergi ke Donbass pada musim gugur dan memposting foto dirinya dengan perlengkapan militer di media sosial. Namun, dia kemudian mengatakan dia tidak dapat mendaftar dengan unit mana pun yang mengambil bagian dalam pertempuran di Ukraina, karena masalah dengan surat-suratnya.
Saat itu, pihak berwenang Ukraina, yang menuduh Strelkov melakukan kejahatan perang dan terlibat dalam "aktivitas teroris", menawarkan hadiah 100.000 dolar AS untuk penangkapannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement