Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Makin Pede Cegah Stunting, Kemensos Kembangkan Modul Ampuh, Simak!

Makin Pede Cegah Stunting, Kemensos Kembangkan Modul Ampuh, Simak! Makin Pede Cegah Stunting, Kemensos Kembangkan Modul Ampuh | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) dan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung menjalin kerja sama dengan dengan Tanoto Foundation dalam percepatan penurunan angka stunting.

Pusdiklatbangprof berhasil mengembangkan modul percepatan penanganan stunting bagi Widyaiswara dan Pendamping Sosial PKH. Pengembangan tersebut dinilai mampu memberikan kontribusi bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang jumlahnya sekitar 10 juta keluarga di Indonesia.

“Poltekesos Bandung telah bekerja sama dengan Tanoto Foundation tahun 2021 dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan menghasilkan model Aksi Pengubahan Perilaku Pencegahan Stunting (AKSI HANTING),” kata Direktur Poltekesos Bandung, Marjuki, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/1/23). 

Baca Juga: Perangi Stunting, Sri Mulyani Siap Gelontorkan Rp259 Miliar Tahun Ini

Adapun kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung percepatan pencegahan stunting. AKSI HANTING difokuskan bagi kelompok primer yang berkategori ibu hamil, ibu menyusui, pengasuh, remaja putri, dan kader yang berlokasi di 8 desa binaan Poltekesos di Provinsi Jawa Barat dengan melibatkan 32 dosen dan 32 mahasiswa.

“Jumlah kader yang mendukung kegiatan pencegahan stunting ini berjumlah 64 orang kader dan 160 orang duta AKSI HANTING yang terdiri atas kader di setiap desa sebanyak 8 kader dan terdapat 20 duta pencegahan stunting,” katanya.

AKSI HANTING yang dilakukan di desa di antaranya penyuluhan dengan media (leaflet, TikTok, spanduk) dan bimbingan dari kader dan sosialisasi duta tentang pencegahan stunting. Adapun model AKSI HANTING telah didiseminasikan kepada pemerintah kabupaten/kota serta perguruan tinggi kesejahteraan sosial yang tergabung pada Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial Indonesia (ASPEKSI). 

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Beberkan Beberapa Langkah Pencegahan Stunting

“Ini dapat direplikasi dengan dukungan pemerintah desa untuk percepatan pencegahan stunting di Indonesia,” katanya.

Sebagai informasi, di tahun 2022, model AKSI HANTING direplikasi oleh empat perguruan tinggi program studi kesejahteraan sosial, yaitu Universitas Padjadjaran, Universitas Pasundan, Universitas Langlangbuana, dan Universitas Binawan Jakarta yang melibatkan dosen dan mahasiswa di desa binaan universitas masing-masing.

Baca Juga: Keseriusan Ganjar Jalankan Arahan Megawati Atasi Stunting

Dalam upaya menyebarluaskan hasil praktik-praktik, baik dari replikasi model AKSI HANTING oleh berbagai perguruan tinggi penyelenggara program studi pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial yang tergabung dalam ASPEKSI dalam pengubahan perilaku pencegahan stunting serta berbagai pihak lain yang berkepentingan.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: