Basis Investments Tender Offer SINI di Bawah Harga Pasar, Sepi Peminat

Sejak tanggal 26 Januari sampai 24 Februari 2023, tiga pemegang saham pengendali yang baru PT. Singaraja Putra Tbk (SINI), yaitu PT. Basis Energi Prima, Batubara Development Pte. Ltd, dan PT. Autumn Prima Indonesia, melakukan penawaran tender wajib (Mandatory Tender Offer) sejumlah maksimal 118.278.650 (seratus delapan belas juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu enam ratus lima puluh) lembar saham biasa dengan harga penawaran Rp316 (tiga ratus enam belas Rupiah) per lembar, atau total nilai MTO maksimal Rp37,3 miliar.

Namun, sampai penutupan pasar tanggal Jumat lalu, 10 Februari 2023, MTO ini sepi peminat disebabkan harga pasar yang jauh lebih tinggi dibanding harga penawaran MTO. Untuk diketahui, harga pasar per tanggal 10 Februari 2023 ditutup di harga Rp1.915 per lembar, mengalami kenaikan sebesar 19,31% pada perdagangan di hari tersebut.

Baca Juga: Bursa Kedatangan 6 Perusahaan Tercatat Baru Sepekan Ini, Ada yang Terkapar Tak Berdaya dan Ada yang Terbang Tinggi

Selain perbedaan harga yang sangat jauh ini, market sepertinya juga menunjukkan keyakinan bahwa pemegang saham baru SINI akan membawa perusahaan ke kinerja yang lebih baik, ini yang membuat mereka enggan menjual sahamnya di saat MTO.

Dari informasi yang sudah banyak disampaikan ke publik, PT. Singaraja Putra Tbk (SINI) telah diakuisisi oleh konsorsium yang dipimpin anak perusahaan Basis Investments, perusahaan investasi milik Happy Hapsoro dan Arsjad Rasjid, yaitu PT. Basis Energi Prima.

Melalui PT. Basis Energi Prima ini juga, Basis Investments memiliki tambang batu bara PT. Angsana Jaya Energi (AJE), yang memiliki IUP di daerah Batulicin, Kalimatan Selatan dengan produksi 3-4 juta ton per tahun. Ketika dimintai keterangannya, Yusrizki selaku Direktur Utama PT. Basis Energi Prima menjawab singkat, "Belum Ada Peminat untuk MTO SINI."

Walaupun belum ada informasi keterbukaan lebih jauh mengenai masa depan PT. Singaraja Putra Tbk (SINI), disinyalir perusahaan akan merambah bidang usahanya ke sektor pertambangan, khususnya pertambangan batu bara. Sektor energi merupakan salah satu penggerak pasar modal Indonesia, didukung juga oleh harga komoditi yang sedang tinggi.

Kita lihat saja bagaimana kelanjutan bisnis SINI di tangan pengusaha-pengusaha besar ini!