Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Bangga Indonesia Tidak Mengalami Resesi Seks, Omongan Rocky Gerung Nyelekit: Konyol, Dungu!

Jokowi Bangga Indonesia Tidak Mengalami Resesi Seks, Omongan Rocky Gerung Nyelekit: Konyol, Dungu! Rocky Gerung | Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung istilah Resesi Seks yang mana diklaim sedang melanda sejumlah negara di dunia. Jokowi menggaku senang bahwa Indonesia tidak mengalami hal tersebut.

Mengenai hal ini, Pengamat Politik dan akademisi Rocky Gerung angkat suara. Menurut Rocky ada hal yang perlu dikritisi dari pernyataan atau keterangan Jokowi sampaikan soal resesi sex ini.

“Jokowi sering senang untuk data yang sebetulnya palsu kalau kita analisis. Sebulan lalu Pak Jokowi bilang Indonesia berbahagia karena tidak mengalami resesi sex, dianggap dibandingkan dengan Korea segala macam yang mana orang malas kawin lalu dianggap Indonesia untung ya masih ada pertumbuhan dan perkawinan,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Rabu (15/2/23).

Baca Juga: Dihantam Isu Nggak Boleh Nyapres Kalau Prabowo Maju, Jawaban Anies Baswedan Auto Bikin Mingkem: Saya Sudah Menuntaskan Tugas di Jakarta!

“Bahkan dia sebut dalam pidato di BKKBN dia bilang Indonesia mencapai 2 juta perkawinan per tahun dan 4,5 juta kehamilan per tahun, dia banggakan betul ini tidak ada resesi seks,” tambahnya.

Menurut Rocky, seharusnya pernyataan Jokowi bisa diiringi dengan data Pemutusan Hubungan Kerja yang disebut mencapai angka 1 Juta.

Karenanya perkara resesi seks yang disenangani Jokowi ini karena tak terjadi di Indonesia menurut Rocky merupakan sebuah pernyataan dungu.

Baca Juga: Telak! Ada Klausul Pelunasan dalam Perjanjian, Tanpa Sandiaga Uno Salat Istikharah pun Utang Anies Baswedan Sudah Lunas!

“Iya kalau anak bertambah tapi PHK bapaknya 1 juta per hari ini artinya ada pemiskinan di situ jadi konyol keterangan dari Pak Jokowi, kalau kita bilang itu policy dungu nanti kita diomelin padahal sebetulnya itu Policy Dungu,” jelasnya.

Untuk diketahui, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut selama 2022 PHK mecapai angkat satu juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: