Mobil Listrik Bakal Cepat Kuno: Harusnya Kepala Negara Punya Visi tentang Perkembangan Teknologi

Mobil listrik yang masif digaungkan oleh pemerintah belakangan disebut bakal segera ketinggalan zaman atau menjadi produk kuno. Pasalnya, negara-negara lain, seperti Jepang dan Kanada, telah beralih fokus mengembangkan mobil hidrogen yang lebih ramah lingkungan.

Hal ini mengindikasikan Indonesia masih tertinggal dalam hal perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, wartawan senior Hersubeno Arief berpendapat sosok kepala negara seharusnya memahami tentang teknologi yang terus berkembang dengan pesat.

Baca Juga: Esemka Pakai Mobil China: Sayang Sekali Negeri Ini Masih Simsalabim Soal Mobil Listrik

"Menurut saya, seorang kepala negara itu mesti mempunyai visi tentang bagaimana teknologi yang berubah dengan sangat pesat," kata dia dalam video bertajuk "Bangkit dari Kubur! Esemka Nongol Lagi di Tahun Politik. Jokowi Senang Bisa Reunian" di YouTube Off The Record FNN, dikutip Selasa (21/2/2023).

Mobil listrik sendiri meski dikatakan ramah lingkungan, namun tetap menyumbang permasalahan lingkungan. Sebab, baterai mobil listrik yang telah usang perlu diganti, sementara bangkai baterai akan menjadi sampah lingkungan. Di sisi lain, bahan bakar mobil listrik masih menggunakan bahan bakar fosil.

Di sisi lain, wartawan senior Agi Betha menyinggung bahwa penggunaan mobil listrik masih belum menjadi urgensi. Bahkan di Amerika, mobil listrik umumnya digunakan sebagai mobil ketiga atau keempat karena sifatnya sebagai gaya hidup, menurut Betha.

Terlebih, mobil listrik membutuhkan waktu pengisian energi yang terbilang relatif lama serta reaksi risiko yang cukup rumit.

"Jadi, orang masih ragu untuk menggunakan mobil listrik," tutur dia.