Ekspor Minyak Rusia ke China Meroket, Sebegini Jumlahnya

Warta Ekonomi, Moskow -

China telah meningkatkan pembelian minyak Rusia di bulan Januari, Bloomberg melaporkan minggu ini, mengutip perusahaan intelijen data Kpler.

Menurut laporan tersebut, Beijing mengimpor rata-rata 1,66 juta barel minyak mentah dan bahan bakar minyak dari Rusia setiap hari di bulan Januari, yang lebih banyak daripada rekor sebelumnya yang ditetapkan pada bulan April 2020.

Baca Juga: Aduh! Pasar China Baru Dibuka Kembali, Kekayaan Jack Ma Malah Merosot Rp47 Triliun!

Data Kpler menunjukkan bahwa China membeli seluruh muatan bulanan minyak kelas ESPO Rusia, serta minyak kelas Arktik dan minyak kelas Ural.

China telah bersaing dengan India sebagai pembeli terbesar minyak mentah Rusia setelah konflik di Ukraina dan sanksi Barat yang kemudian memaksa Moskow untuk mencari pembeli baru dengan menawarkan diskon besar-besaran untuk bahan bakarnya.

Uni Eropa dan Inggris melarang impor minyak mentah Rusia pada bulan Desember, dan pada saat yang sama Uni Eropa dan negara-negara G7 memberlakukan batasan harga untuk minyak mentah Rusia yang diangkut melalui laut.

China meningkatkan pembelian tepat ketika negara itu secara bertahap menghidupkan kembali ekonominya setelah pencabutan pembatasan Covid-19 akhir tahun lalu.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), pemulihan konsumsi China akan menjadi pendorong utama dalam pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 101,9 juta barel per hari.

Daya tarik utama minyak Rusia saat ini adalah harganya yang relatif rendah. Harga minyak unggulan Rusia diperdagangkan jauh lebih rendah daripada harga minyak Brent atau minyak Afrika Barat yang serupa.

Kualitas Ural, misalnya, rata-rata $49,48 per barel di bulan Januari, dibandingkan dengan 82 dolar AS per barel untuk Brent.

Ekspor minyak Rusia secara keseluruhan pada bulan Januari rata-rata mencapai 8,2 juta barel per hari, menurut IEA, sebuah peningkatan dari bulan sebelumnya.