Tak Ada yang Larang Ibu-ibu Pengajian, Ternyata Ini Maksud Megawati Sesungguhnya…
Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyindir ibu-ibu pengajian menurut KH Maman Imanul Haq disalah artikan oleh sebagian orang.
Sebelumnya, Megawati kembali menjadi sorotan publik. Setelah menyindir emak-emak yang saat ini doyan ke pengajian.
Hal ini malah kata dia membuat keluarga terbengkalai, terutama pemenuhan gizi keluarga sehingga terjadi stunting pada anak-anak.
Megawati disebut “nyinyir” terhadap ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang memperhatikan anak-anak mereka.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri ke Kader PDIP: Saya Kelihatan Tua atau Tidak?
"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Mega di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.
"Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.
KH Maman Imanul Haq mengatakan viralnya pernyataan ini semakin membuktikan kembali bahwa masyarakat Indonesia butuh yang namanya literasi digital.
“Sehingga ketika mereka membaca berita terutama di online tidak hanya sekedar lihat judul besar yang di framing orang. Disebut bahwa Bu Megawati tidak mau ibu-ibu datang ke pengajian,” katanya.
“Nah yang kedua Saya rasa gerakan literasi ini membuktikan kembali bahwa bangsa kita memang menjadi nomor ke-60 dari 62 negara yang sangat lemah dari soal literasi,” jelasnya.
Inilah kata dia, karena orang Indonesia memang jarang membaca sehingga sekali lagi isu besar apapun itu akan diambil kepentingannya.
Baca Juga: Komando Kuat Megawati Soekarnoputri Berhasil Membawa PDIP Jadi Salah Satu Partai Berkualitas
“Secara substansial kalau kita baca utuh pernyataan Bu Mega beliau hanya menyatakan bahwa dia bukannya tidak mendukung pengajian tapi menanyakan soal bagaimana cara para ibu itu untuk menempatkan mana yang prioritas mana yang dibawah prioritas,” jelasnya.
“Jadi ibu-ibu itu perannya adalah dia harus melahirkan imam, yaitu manusia-manusia yang berkualitas. Anak-anaknya harus menjadi imam di kelompok-kelompok masyarakat yang berkualitas di sisi apapun,” tambahnya.
“Baik secara fisik dia sehat, kemudian secara intelektual dia tercerahkan. Dia tidak mengalami apa gizi yang buruk atau stunting dan lain sebagainya,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Advertisement