Learning Express 2023 Ajak Mahasiswa Binus University dan Singapore Polytechnic Dalami Pengembangan Purwarupa Berbasis Design Thinking

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 60 mahasiswa Binus University dan Singapore Polytechnic sukses menggelar program Learning Express (LeX) 2023 yang merupakan program sosial inovatif berbasis riset design thinking dengan tujuan untuk memberi dampak di masyarakat melalui pengembangan purwarupa.

Direktur Binus Global, Dr. Diah Wihardini, melalui siaran persnya pada Sabtu (18/03/2023), mengatakan program yang berlangsung pada 6 sampai 17 Maret 2023 ini memberi kesempatan kepada mahasiswa kedua universitas untuk bekerja kelompok dan terjun langsung ke masyarakat, melakukan pengumpulan data, serta mendapat pembekalan tentang design thinking.

Baca Juga: Intip! Strategi Mahasiswa Binus Online Sukses Ekspansi Bisnis Kopi di Indonesia

Dia memaparkan, kegiatan lokakarya design thinking ini mengajak mahasiswa memahami tentang empatik terkait dengan masalah yang akan dihadapi. Lalu mendefinisikan masalah dengan melakukan analisa terhadap ide untuk membangun fitur, fungsi dan ideasi yang fokus untuk mencari solusi out-of-the box menggunakan informasi yang diraih.

Pengembangan purwarupa untuk diuji coba lalu tahap tes guna memahami kekuatan dan kelemahan dari purwarupa yang diperlukan untuk tahap pengembangan selanjutnya.

Tak hanya itu, ia menjelaskan lokakarya design thinking ini akan menunjang kegiatan riset yang dilakukan pada komunitas Hutan Kota Srengseng Jakarta Barat. Pemahaman konsep ini akan membantu mahasiswa untuk mendapatkan informasi secara holistik agar proses pengembangan purwarupa dapat dilakukan dengan baik.

Selama kegiatan LeX berlangsung, mahasiswa mampu mengasah kemampuan berpikir kritis serta menggunakan informasi berbasis ilmiah dalam memberi solusi kepada masyarakat melalui purwarupa yang dihasilkan.

Baca Juga: Binus Berhasil Pertahankan Posisi Pertama di Private University Ranking ASEAN+ 2023

Kegiatan yang dilakukan dengan baik ini, mahasiswa didampingi oleh fasilitator dari kedua universitas untuk memberi, membantu proses pengembangan dan mengusung proses belajar kolaboratif.

"Kami berharap program LeX dapat memberi mahasiswa ruang untuk bertukar pengalaman dan mengenal budaya satu-sama lain, terlebih lagi pengalaman mereka untuk bekerja kelompok yang meningkatkan kapasitas berkolaborasi untuk memberi solusi yang efektif dan inovatif melalui data di lapangan," tutup Diah.