Undur Diri dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno Punya Arah Politik yang Beda dari Prabowo Subianto?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sandiaga Uno resmi mengundurkan diri dari posisi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Surat pengunduran diri tersebut diberikannya saat berkunjung ke kediaman Dasco di rumah dinas Wakil Ketua DPR RI F-Gerindra Dasco, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023) lalu. Ia mengaku sempat berbicara secara tertutup dengan Dasco perihal keputusannya tersebut.

Banyak pihak yang mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil Sandiaga karena tergiur oleh hasrat politik dan survei elektabilitas yang tinggi. Hal ini yang kemudian menimbulkan spekulasi bahwa Sandiaga Uno akan pindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk diusulkan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo.

Saat ditanya mengenai keputusannya untuk keluar dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno menyiratkan bahwa dirinya dan Prabowo Subianto sudah memiliki arah politik yang berbeda. Ia mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah ia berkontemplasi dan bertukar pikiran dengan Prabowo Subianto.

Baca Juga: Sandiaga Uno Mengaku Masih dalam Proses Bergabung ke PPP: Akan Ada Pendekatan

“Selama bulan suci Ramadan kemarin dan sebelum-sebelumnya banyak bertukar pikiran dengan Pak Prabowo dan saya memberikan informasi apa yang menjadi kontemplasi saya. Ini yang sesuai dengan apa yang beliau sampaikan bahwa di partai politik itu ada etika dan adab politik yang harus kita pegang. Kalau nakhoda menentukan satu tujuan, seandainya memiliki pikiran lain yang mungkin tidak sesuai dengan arah partai politik, ya mestinya harus mengambil keputusan,” kata Sandiaga Uno, dikutip dalam kanal Youtube KOMPAS TV pada Jumat (5/5/2023).

Ia menjelaskan bahwa masyarakat menaruh harapan besar kepada dirinya. Oleh karena itu, sah-sah saja baginya untuk memperjuangkan harapan tersebut pada wahana (partai) lain.

“Kalau posisi yang diambil oleh saya pribadi dalam menangkap begitu banyak harapan masyarakat, masukan dari para kyai, ulama, emak-emak, atau milenial yang menyampaikan kepada saya. Saya ingin membawa suatu harapan dan solusi kepada masyarakat. Dan seandainya ini sudah tidak tertangkap dan tertampung, tentunya kita bisa memperjuangkan dengan wahana lain,” jelasnya.

Menjawab kabar yang mengatakan dirinya tidak etis dalam mekanisme pengunduran diri dari Partai Gerindra, ia membantah kabar tersebut. Menurutnya, ia sudah melakukan pengunduran diri sesuai dengan mekanisme yang ada dan tentu saja sudah menyampaikan langsung dengan Prabowo Subianto.

“Kita enggak usah memperdebatkan mana yang etis dan mana yang tidak. Karena buat saya mekanismenya adalah disampaikan di depan, waktu kita masuk tampak muka, keluar tampak punggung, dan semuanya mengikuti mekanisme. Dan saya mengambil keputusan ini tidak di belakang layar, saya sampaikan ke publik,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyarankan kepada publik agar tidak membuat kabar yang mengatakan bahwa Prabowo Subianto merasa ‘terkhianati’ dengan keputusannya tersebut. Sandiaga Uno mengatakan bahwa dirinya dan Partai Gerindra sudah memiliki memori yang panjang.

“Politik itu enggak ada ruang untuk personal atau sakit hati. Keputusan itu diambil dan saya bertanggung jawab dengan keputusan tersebut. Dan saya bersyukur selama 10 tahun ini kita (Sandiaga dan Partai Gerindra) punya memori yang melekat buat saya,” katanya.

Tentunya, Sandiaga dengan yakin menyatakan bahwa pengunduran dirinya tersebut merupakan babak baru dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat luas.

“Kemunduran saya dari Gerindra ini merupakan salah satu babak baru dalam kita melangkah ke depan. Dan saya meyakini bahwa ini adalah ikhtiar saya untuk mewujudkan mimpi membawa suatu harapan agar kita bisa berjuang untuk Indonesia yang lebih maju,” ungkapnya.