Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alexander Ramlie Jabarkan Kinerja Luar Biasa AMMAN: Mulai World-Class Efficiency Hingga Safety

Alexander Ramlie Jabarkan Kinerja Luar Biasa AMMAN: Mulai World-Class Efficiency Hingga Safety Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Direktur PT Amman Mineral Internasional (AMMAN), Alexander Ramlie, mepaparkan kinerja kelas dunia (world-class) yang telah dilakukan AMMAN. Hal ini mulai dari rendahnya biaya produksi (cost production) perusahaan, tingginya efisiensi, dan keamanan (safety) yang dimiliki.

"AMMAN itu salah satu tambang tembaga yang terbesar di dunia. Cadangannya besar sekali, tapi cost produksi kita itu salah satu yang terendah juga di dunia. Kita juga bangga, kita ini salah satu perusahaan pertambangan yang paling efisien, misalnya dari shovel productivity, kita adalah pemegang world record di beberapa jenis alat, mengoperasikan alat yang paling produktif. Begitu juga dengan safety, kita juga salah satu tambang yang paling safe. Total Recordable Injury Frequency Rate (TRIFR) di tambang Batu Hijau kita 0,99 incident. Sangat rendah dibandingkan TRIFR Indonesia di rata-rata 3,5 incident dan dunia dengan rata-rata kira-kira 2,9 incident," jelas Alexander pada Sharing Session PT Amman Mineral Internasional (AMMAN) bersama Pemimpin Media Massa di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Baca Juga: Sudah Telan Dana Investasi US$507,53 Juta, Pembangunan Mega Proyek Smelter Tembaga AMMAN Telah Capai 52%

Alexander juga menjelaskan mengapa cash cost dari AMMAN bisa rendah. Hal ini disebabkan karena alamiah dan tingginya efisiensi yang dilakukan.

"Jadi ada 2 faktor kenapa cash cost kita itu bisa jadi rendah sekali. Pertama karena alamiah, natural element asset-nya itu duduknya di deket surface of the earth. Jadi, cara extraction-nya itu nggak usah pakai underground. Jadi, capex-nya juga lebih rendah, cost operation juga lebih rendah. Selain itu efisiensi kita juga sangat tinggi," ujarnya.

Alexander juga menyampaikan, terkadang ada misunderstanding antara efisiensi dan safety. Ia mengatakan efisiensi dan safety dalam tambang itu sangat berdampingan.

"Sebetulnya efisiensi dan safety itu berdampingan. Tambang yang sangat-sangat safe itu berarti tambangnya bisa sangat efisien. Bayangkan kalau ditambang itu banyak kecelakaan, injury, atau fatality itu kan tambangnya harus stop. Dan kalau mau start lagi itu butuh waktu dari 1 hari sampai 1 minggu untuk mencapai optimal operation efficiency. Start stop itu sangat disruptif. Jadi kita jaga di tambang Batu Hijau itu yang terutama adalah safety," paparnya.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Reportase: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: