Potensi Gagal Bayar Utang AS Akan Timbulkan Kepanikan Luar Biasa

Indonesia Value Investor, Rivan Kurniawan mengatakan, potensi gagal bayar utang Amerika Serikat (AS) akan menyebabkan kepanikan yang luar biasa.

Sebagaiamana diketahui, utang AS terhitung per Ferbruari 2023 tembus ssebesar US$31,45 triliun atau jika dikonversikan ke rupiah tembus Rp462.000 triliun. Utang ini bakal jatuh tempo pada Juni 2023. 

"Jika surat utang AS dianggap sebagai save heaven oleh banyak bank sentral di seluruh dunia, gagal bayar ya memang bisa terjadi kepanikan luar biasa karena sepanjang sejarah modern, AS tidak pernah mengalami gagal bayar," ujar Rivan dikutip dari akun YouTubenya, Minggu (28/5/2023).

Baca Juga: Amerika Serikat Terancam Gagal Bayar Utang, Onny Widjanarko: Pemegang Dolar Bisa Nangis!

Rivan mengatakan, jika AS sampai gagal membayar utangnya, dampaknya akan parah karena dolar AS adalah mata uang dunia. Bahkan Menteri keuangan AS Janet Yellen telah mengatakan bahwa kegagalan utang AS akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan.

Sebagaimana diketahui, utang tersebut sudah menyentuh ambang batas, artinya AS tidak boleh mengambil utang lagi sampai plafon utang tersebut dinaikkan, yang harus melalui persetujuan dari Kongres AS.

"Masalahnya, presiden dan mayoritas anggota DPR AS dari dua partai yang berbeda, dan memiliki pandangan politik yang berbeda pula. Hal ini yang menyebabkan pengesahan kenaikan debt selling menjadi tidak mudah," ujarnya.

Meski begitu, Rivan meyakini Kongres akan menaikkan limit utangnya karena sejak 1960 Kongres sudah menaikkan limit utang sebanyak 78 kali, di mana 49 kali terjadi ketika Presiden yang menjabat dari Partai Republik dan 29 kali di bawah kepemimpinan Partai Demokrat.