Terbesar Sepanjang Sejarah, Pertamina Bukukan Pendapatan Rp1.263 Triliun

PT Pertamina (Persero) mencatatkan pendapatan sebesar US$84,89 milliar atau setara Rp1.263 triliun sepanjang tahun 2022 yang diklaim sebagai capaian terbesar sepanjang sejarah. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dari capaian tersebut perseroan secara konsolidasian mencatatkan laba sebesar US$3,81 milliar atau Rp56 triliun. 

"Tahun 2022 bisa kita tutup dengan kinerja yang tertinggi sepanjang sejarah Pertamina. Kita bisa membukukan keuntungan 3,81 billion US dollar, ekuivalen Rp56 triliun," ujar Nicke dalam media briefing, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: Shell Hengkang, Pertamina Finalisasi Pengambilalihan Blok Masela

Nicke mengatakan, revenue meningkat 48 persen menjadi US$85 miliar atau sekitar sepertiga dari APBN.

"EBITDA juga mengalami peningkatan 47 persen," ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa capaian tersebut tidak bergantung terhadap kenaikan harga minyak dunia yang terjadi sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan catatan yang ada pada 2022 memang terjadi peningkatan harga komoditas global, ditambah lagi dengan adanya perbandingan kurs.

Menurutnya, capaian ini bukan capaian karena windfall semata dan lain sebagainya, tapi karena memang pondasi yang telah diperbaiki oleh perusahaan, sehingga semuanya memberikan kontribusi. 

"Kalau dikatakan capaian ini karena kurs rupiah tinggi, kita pernah mengalami kurs tinggi juga di beberapa tahun terakhir, tapi tidak (sama). Lalu kalau karena faktor ICP yang di atas 100 dolar AS (per barel), kita juga pernah mengalami sebelumnya, tapi pencapaiannya tidak demikian," ucapnya.