Isu Penjegalan Dilempar Kubu Anies, PDIP: Pemimpin Tak Berprestasi Ciptakan Ganjalan Seolah Ujian

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perwakilan Tim Anies Baswedan untuk Tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said, mengeklaim adanya elite partai politik yang berupaya menarik salah satu mitra partai Koalisi Perubahan dalam pengusungan Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membantah keterlibatan pihaknya dalam dugaan tersebut. Menurutnya, pemimpin yang tidak memiliki prestasi sering kali menciptakan isu penjegalan terhadap lawan politiknya.

Baca Juga: AHY Sesumbar Ogah Merapat ke Kubu Banteng, Loyalis Ganjar Blak-blakan: Kita Lihatlah Kalo Nanti Gak Jadi Cawapres Anies...

"Ya, buat apa kami melakukan ganjalan?" kata Hasto dalam konferensi persnya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

"Pemimpin yang berprestasi selalu dihadapkan pada ujian, tetapi pemimpin yang tidak berprestasi menciptakan ganjalan seolah-olah seperti ujian," tambahnya.

Hasto pun mengungkit kinerja Anies Baswedan pada saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dia menilai beberapa kinerja yang dicanangkan di Ibu Kota tidak membawa manfaat pada rakyat.

"Sumur resapan yang tidak membawa manfaat, apa yang dilakukan Presiden Jokowi begitu baik di Jakarta tidak dilanjutkan. Rumah untuk penggemblengan anak-anak agar punya suatu kemajuan, pelebaran sungai mencegah banjir, itu tidak dilakukan," katanya.

Oleh karenanya, Hasto menilai Anies tidak memiliki banyak prestasi. Berdasarkan kondisi tersebut, menurutnya, pihak Anies Baswedan sengaja menciptakan isu adanya hambatan dalam pencapresan.

"Ketika sosok itu tidak punya banyak prestasi, kemudian menciptakan sepertinya ada hambatan dari luar," paparnya.

Baca Juga: PDIP Dukung Langkah Presiden Jokowi ‘Cawe-cawe’ di Pilpres 2024, Rocky Gerung Justru Kasihan dengan Ganjar Pranowo, Ternyata Karena Ini…

Lebih lanjut, Hasto menegaskan PDIP tidak pernah memberikan hambatan pada setiap capres yang akan berkontestasi di Pilpres 2024. Mengingat, kata dia, berdasarkan sejarah panjang PDIP, partainya telah mengalami banyak hambatan.

"Kurang apa Ibu Megawati dihambat kepemimpinannya melalui Kongres Luar Biasa, melalui serangan kantor PDI Perjuangan di Diponegoro dan ketika pemimpin bergerak dengan keyakinan mengakar ke rakyat, seluruh hambatan tidak mampu menggulung keyakinan dari pemimpin. Itu pelajaran terbaik," tandasnya.