Said Didu Ucap Terima Kasih ke JK untuk Berjuang Selamatkan Bangsa dan Negara, Warganet: Emang Bangsa Ini Kenapa?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan eks Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu baru saja melakukan pertemuan. Sebagaimana diketahui, keduanya merupakan tokoh nasional yang berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan.

Kabar tersebut dibagikan Said Didu melalui akun Twitter-nya dengan mengunggah momen yang diabadikan lewat foto. Dalam foto itu, terlihat Didu mengenakan kemeja dengan motif batik berwarna merah dan JK menggunakan kemeja berwarna biru. Di depannya ada sebuah meja dengan suguhan teh tanda bincang santai keduanya.

Didu berujar bahwa pertemuan itu terjadi pada Kamis (8/6/23) pagi. Dalam pertemuan itu, ia mengaku mendapat wejangan dari JK.

Baca Juga: Siang-Malam Anies Baswedan Dituding Lakukan Politik Identitas, Said Didu: Faktanya Tak Pernah Dilakukan!

“Terima kasih kepada @Pak_JK atas nesahat dan arahan kepada saya pagi ini (08/06/03) untuk terus berjuang selamatkan bangsa dan negara,” cuitnya di Twitter, Jumat (9/6/2023).

Meski tak merinci apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut, namun Didu menegaskan bahwa manusia perlu bernyali untuk melakukan perubahan.

“Dibutuhkan banyak manusia bernyali utk melakukan perubahan dan perbaikan,” tuturnya.

Pastinya unggahan itu memicu komentar warganet.

“Panjang umur perjuangan pak,,sehat dan selamat. Selalu dalam lindungan-Nya…Tokoh bangsa @Pak_JK , dan bapak aktivis bangsa @msaid_didu Siri na pacce…#ewako,” kata pengguna Twitter @Arsad_KR.

“Putra-putra Bugis sedang dialog kebangsaan. Terima kasih untuk @Pak_JK atas kontribusinya dalam membawa perdamaian di tanah Aceh,” ujar pengguna Twitter @HerryAceh.

"Dua sosok yang Berprestasi di bidang nya.. Semoga terus berkarya dan berbakti bagi negeri.. Menjadi mentor para Pejabat baru.. Sehat sukses selalu," tulis akun @kasamago.

"Emang bangsa n negara ini kenapa? Lagi menghadapi perang? Jangan bawa bangsa n negara hanya utk kepentingan hidup mewah kalian ya." ujar akun @AnselmusPadu1.