Anies Dibocorkan Bakal Jadi Tersangka, Dokter Tifa: Denny Indrayana Gagalkan Rencana Busuk Mereka, Dengan Caranya

Sikap tak terduga pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma Tifa alias Dokter Tifa kepada mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menuai sorotan. Pasalnya, Dokter Tifa justru mengucapkan terima kasih kepada Denny Indrayana.

Ia bahkan menyebut Denny sebagai sosok yang berjasa besar dalam menggagalkan rencana di balik isu-isu besar belakangan ini. Terbaru, Denny membocorkan rahasia besar bahwa bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswadan bakal ditetapkan sebagai tersangka korupsi kasus Formula E.

Dokter Tifa pun memuji dengan menyebut Denny mampu menggagalkan rencana itu dengan caranya sendiri.

Baca Juga: Denny Indrayana Sebut Anies Baswedan Bakal Ditersangkakan oleh KPK, dokter Tifa: Cuma Cara Kotor yang Mampu Hentikan Anies Menang di 2024

"Denny Indrayana menggagalkan rencana busuk mereka, dengan caranya," ucap Dokter Tifa, dikutip Minggu (25/6/23).

Lebih lanjut, Dokter Tifa mebeberkan berbagai isu yang dibocorkan Denny Indrayana hingga mendapatkan atensi publik.

"Satu, Pemilu direncanakan tertutup, jadi terbuka. Dua, Penggarongan Partai Demokrat, digagalkan MA. Semoga rencana busuk ketiga ini, berhasil digagalkan juga. Amiin," ucapnya.

Cuitan di Twitter itu pun dilanjut Dokter Tifa untuk menitip doa kepada Anies Baswedan yang tengah menunaikan ibadah haji untuk keadilan dan kebenaran rakyat Indonesia.

"Mas Anies Baswedan titip doa di sana ya. Saya titip doa, doa untuk keadilan dan kebenaran bagi seluruh rakyat di negara ini," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana membocorkan informasi bahwa Anies Baswedan akan segera menjadi tersangka.

Menurut Denny, langkah tersebut merupakan skenario pamungkas untuk menjegal mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi kontestan Pilpres 2024.

"Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat," kata dia.

Denny bilang inilah yang menjadi alasan masa jabatan pimpinan KPK diperpanjang oleh Mahkamah Konstitusi, dari 4 menjadi 5 tahun.