Panjang Lebar Doa Anies Baswedan Khusyuk, Minta Dilindungi dari Kezaliman: Jangan Jadikan Kami Sasaran Fitnah

Calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan meminta doa agar dijauhkan dari kezaliman dan sasaran fitnah. Hal ini disampaikannya dalam pidato di acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (16/7/2023).

"Ya tuhan yang maha perkasa dan yang maha kuat, dalam perjalanan ke depan lindungi kami dari kedengkian dan kezaliman. Jangan engkau jadikan kami sasaran fitnah. Sibukkanlah orang zalim dengan yang zalim lainnya, selamatkan kami dari tipu daya dan kejahatan, limpahkanlah kesabaran kami dan teguhkan pendirian kami," kata Anies, dipantau dari Jakarta.

Baca Juga: Rasakan Gelora Perubahan di Depan Ribuan Massa, Anies Baswedan: Beberapa Bulan Belakangan Ini Kita Diuji

Sebelum menyampaikan rentetan doa di depan para petinggi Partai Koalisi Perubahan serta ribuan simpatisan yang hadir, Anies mengaku merasakan atmosfir gelora perubahan yang menguar di GBK sore tersebut.

"Kita sungguh merasakan sebuah gelora perubahan yang luar biasa," ungkapnya membuka pidato.

Ia menyambut ratusan hadirin sekaligus menyampaikan gagasan mewakili Partai NasDem terkait keinginan pihaknya untuk membuat perubahan bagi Indonesia.

"Berapa bulan belakangan ini, kita merasakan semangat perjuangan kita ditempa. Semangat perjuangan kita diuji. Tetapi hadirnya lautan manusia pada sore hari ini menegaskan pesan bahwa kami siap melewati ujian. Kami siap melewati tempaan, dan kami akan jadikan ujian tempaan ini menjadi pribadi-pribadi Indonesia yang lebih kuat lagi," tegasnya.

Selanjutnya, Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut menyampaikan doa-doa panjang lebar dan khusyuk yang ditunjukkannya untuk rakyat Indonesia.

Baca Juga: Disaksikan Anies, AHY: Perubahan Banyak Ujiannya

Seperti diketahui, Partai NasDem telah menyelenggarakan Apel Siaga Perubahan di GBK pada Minggu (16/7/2023). Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

Hadir pula petinggi partai mitra Koalisi Perubahan yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.