Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PP Properti Cetak Kerugian Hingga Rp37,30 Miliar pada Paruh Pertama 2023, Apa Penyebabnya?

PP Properti Cetak Kerugian Hingga Rp37,30 Miliar pada Paruh Pertama 2023, Apa Penyebabnya? Kredit Foto: PT PP Properti Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Properti Tbk (PPRO) baru saja merilis laporan keuangan perusahaannya untuk periode enam bulan pertama di tahun 2023. Berdasarkan laporan tersebut, diketahui bahwa perusahaan itu menderita kerugian sebesar Rp37,30 miliar. Padahal, pada periode enam bulan pertama di tahun 2022, PP Properti masih sanggup mendulang laba sebesar Rp5,25 miliar.

Tampaknya, salah satu penyebab utama meruginya perusahaan pelat merah tersebut adalah terpangkasnya perolehan pendapatan perusahaan. Sebab, merujuk dari sumber yang sama, dikabarkan bahwa pada semester pertama tahun 2023, PP Properti hanya mengantongi Rp296,75 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat ada penurunan drastis hingga 69,86%.

Baca Juga: Laba United Tractors Tembus Rp11,21 Triliun pada Semester I-2023, Apa Lini Bisnis Andalannya?

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan milik negara itu mengandalkan penjualan realti dan penjualan properti. Pada paruh pertama tahun 2023, penjualan realti yang terdiri atas penjualan apartemen dan penjualan tanah susut 78,61% menjadi Rp192,77 miliar; sedangkan penjualan properti yang meliputi hotel, biaya layanan penyewa, dan sewa naik 24,68% menjadi Rp103,98 miliar. 

Sejalan dengan tidak diperolehnya laba dan terkikisnya nominal pendapatan, besaran beban pokok penjualan juga ikut merosot. Jika dikalkulasikan, untuk membiayai lini bisnis usahanya, PP Properti hanya menggelontorkan Rp251,21 miliar alias 71,97% lebih sedikit dari sebelumnya.

Baca Juga: Chairul Tanjung Tersenyum Bahagia, Allo Bank Sukses Raup Laba Rp216,25 Miliar pada H1-2023!

Sebagai informasi tambahan, per Juni 2023, kepemilikan aset PP Properti mencapai Rp20,48 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp13,48 triliun dan aset tidak lancar senilai Rp6,99 triliun. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka Rp15,92 triliun dan Rp4,55 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: