Jokowi Full Senyum! Kamala Harris Puji Gala Dinner KTT ASEAN Ke-43 Mewah Bak Hollywood

Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris memuji kemewahan Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN yang digelar di Hutan Kota Plataran Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Rabu (6/9/2023) lalu.

Hal itu Kamala Harris sampaikan langsung di hadapan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Merespons pujian itu, Jokowi langsung tersenyum bangga.

"Seperti yang telah saya sampaikan semalam, jamuan makan, produksi, dan hiburannya, hampir melebihi apa pun yang bisa ditampilkan Hollywood," tutur Kamala Harris saat Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN, dikutip Jumat (8/9/2023).

Baca Juga: KTT Ke-20 ASEAN-India, Presiden RI: Jadikan Samudera Hindia sebagai Lautan Kerja Sama

Wakil Joe Biden itu lantas menyampaikan ucapan selamat atas kerja keras seluruh pihak yang telah berupaya menampilkan pertunjukan terbaik saat itu. 

"Jadi, saya ucapkan selamat kepada Anda dan semua yang telah bekerja keras untuk malam yang indah, serta pekan yang baik dan produktif," pungkasnya. 

Lebih lanjut, Harris juga mengucapkan terima kasihnya kepada Jokowi atas keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 ini.

"Terima kasih Pak Presiden dan terima kasih atas kepemimpinan Anda dalam memimpin ASEAN tahun ini," tambahnya.

Untuk diketahui, suksesnya penyelenggaraan rangkaian acara KTT ASEAN ke-43 termasuk Gala Dinner yang diikuti tamu dari negara dan mitra ASEAN itu tak luput dari tangan ajaib eks-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.

"Terima kasih banyak Ibu Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris atas apresiasinya terhadap kerja keras dan upaya kami semua untuk menyukseskan KTT ASEAN 2023 di Indonesia," tuturnya, dikutip dari keterangan di akun Instagram @wishnutama.

Tak lupa, Wishnutama juga berterima kasih kepada Jokowi yang telah memberikan dirinya kesempatan, kepercayaan, dan apresiasi yang diberikan kepada semua yang terlibat dalam perhelatan KTT ASEAN kali ini.

Baca Juga: Hadiri KTT ASEAN di Indonesia, Wapres AS Kamala Harris Soroti Krisis Myanmar