Para Kiai Dukung Prabowo Jadi Presiden Indonesia Melalui Gus Miftah

Pengamat Politik Universitas Widya Gama, Malang Ramadhana Alfaris menyatakan para kiai di Indonesia memberikan dukungan melalui Ulama Kharismatik KH Maulana Miftah Habiburrahman atau Gus Miftah kepada Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pasalnya, dukungan Gus Miftah kepada pemimpin terbaik di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini lantaran adanya arahan dari para kiai.

"Gus Miftah sendiri juga menyatakan untuk mendukung Pak Prabowo karena ada perintah dari para kiai," kata Ramadhana, ketika dihubungi, Senin (11/9).

Baca Juga: GEMURA Deklarasikan Dukungan Prabowo Presiden RI 2024

Ramadhana melanjutkan, tindakan yang dilakukan Gus Miftah itu mencirikan empat hal yang sangat penting. Pertama, tindakan itu mencerminkan bahwa Gus Miftah menjunjung tinggi keputusan para kiai untuk masa depan Indonesia.

"Yang pertama termasuk tindakan tradisional karena menjunjung tinggi keputusan kiai," lanjut Ramadhana.

Berikutnya, Ramadhana menilai tindakan tersebut juga menggambarkan adanya adab dalam mengambil sebuah keputusan. Mengingat dalam dunia santri wajib untuk mengikuti arahan dari para kiai.

Gus Miftah senidiri mengatakan dukungan kepada Prabowo karena ada arahan dari gurunya yakni ulama besar Indonesia Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.

"Kedua, tindakan nilai yang bercirikan akan pentingnya adab dalam mengambil sebuah keputusan," ungkapnya.

Selanjutnya, Ramadhana mengatakan para kiai dan Gus Miftah percaya Prabowo mampu memberikan dampak positif kepada Indonesia ke depannya. Karena itu, Menteri Pertahanan ini mendapatkan dukungan dari Pengasuh Ponpes Ora Aji tersebut menjelang Pilpres 2024 mendatang.

"Ketiga, pertemuan itu berorientasi kepada tujuan yaitu dukungan Gus Miftah diharapkan Pak Prabowo membawa dampak yang lebih positif untuk Indonesia ke depan," tutur Ramadhana.

Baca Juga: Relawan Ganjar Kembali Pindah Dukungan, Prabowo Makin Dekat Kemenangan?!

"Selanjutnya keempat, itu tindakan afektif yaitu rasa yang mendalam untuk masa depan Indonesia dan keyakinan para kiai yang memberikan perintah kepada Gus Miftah," tandasnya.