Bank KB Bukopin Fasilitasi Pembiayaan Sindikasi ke PT INKA Senilai Rp2,5 Triliun

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank KB Bukopin Tbk memperkuat komitmennya dalam mendukung sektor transportasi, termasuk dalam produksi sarana perkeretaapian.

Sebagai bukti konkret dari komitmen tersebut, Bank KB Bukopin bekerja sama dengan empat bank lainnya, memberikan fasilitas kredit sebesar Rp2,5 triliun kepada PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA (Persero) guna mendukung pengadaan 612 Unit Kereta New Generation dalam Program Replacement Tahun 2023-2026.

Dalam pembiayaan sindikasi hybrid yang melibatkan bank syariah dan bank konvensional ini, Bank KB Bukopin memainkan peran penting sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) dan Agen Escrow Konvensional.

Sementara itu, empat bank lainnya yang juga berpartisipasi dalam penyaluran pinjaman sindikasi ini adalah bank syariah: Bank Muamalat Indonesia, Bank BPD Aceh, dan BJB Syariah, serta bank konvensional: Bank ICBC.

Baca Juga: Demi Permudah Aktivitas Perbankan Nasabah, Bank KB Bukopin Rilis KBstar dengan Segudang Fitur Unggulan

Robby Mondong, Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin, menyatakan optimisme terhadap langkah ini.

"Kemitraan strategis ini memperkuat posisi KB Bukopin sebagai mitra keuangan yang berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia. Kami bangga menjadi bagian dari upaya yang memajukan infrastruktur transportasi negara dan meningkatkan kapasitas produksi kereta api dalam negeri," kata Robby.

Upacara penandatanganan fasilitas kredit ini digelar di kantor pusat Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 6 November 2023.

Acara ini dihadiri oleh para pemimpin dari lembaga keuangan yang terlibat serta Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT INKA, Andy Budiman.

Partisipasi aktif Bank KB Bukopin dalam pinjaman sindikasi ini mencerminkan komitmen kuatnya sebagai kekuatan penggerak di sektor korporasi, dengan kontribusi yang signifikan terhadap portofolio kredit perusahaan.

Bank KB Bukopin berharap langkah ini akan berfungsi sebagai katalis untuk mencapai dan bahkan melampaui target kredit tahun ini.

Hal ini diharapkan akan memberikan dorongan positif dalam peningkatan produksi kereta api di dalam negeri, serta memberikan dampak yang menguntungkan bagi infrastruktur transportasi nasional dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.