Kredit Foto: Andi Hidayat
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto alias Pacul buka suara ihwal isu renggangnya hubungan PDIP dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun isu tersebut juga disinyalir membuat PDIP menarik kader-kaderbya yang menjabat menteri di kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi saat ini. Pacul sendiri menegaskan, menarik Menteri dari Kabinet Indonesia Maju merupakan wewenang Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: PDIP Klaim Bangun Komunikasi ke AMIN, Anies: Gak Ada, Konsekuensi...
"Menarik menteri itu kebijakan ketua umum (Megawati Soekarnoputri)," kata Pacul saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Pacul menegaskan, PDIP berkomitmen penuh mengawal pemerintahan Jokowi hingga akhir periode. Dia menekankan, komitmen itu merupakan arahan dari PDIP untuk diikuti seluruh kadernya.
"Yang saya dengar, pastikan bahwa kita diminta partai, anggota dewan diminta mendukung Pak Jokowi sebagai presiden sampai akhir masa jabatan. Oke?," ujarnya.
Di sisi lain, Pacul pun mengaku enggan mengomentari kerenggangan Jokowi dan PDIP. Meski begitu, dia mengaku ada perbedaan sikap Jokowi.
"Saya tidak akan berkomentar tapi dikau lihat sendiri. Iya toh. Dikau melihat sendiri, tentu ada perbedaan dalam hal ini kan gitu loh," ucap Bambang.
Lebih jauh, Pacul menilai perbedaan itu terlihat sejak Gibran Rakabuming Raka terlibat dalam Pilpres 2024 yang dinilai berbeda dengan keputusan PDIP dalam pengusungan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Kalau PDI, calonkannya kan (berdasarkan) Bu Mega keputusan kongres, (adalah) Pak Ganjar kan, clear kan. Jadi kalau apakah ada kerenggangan, ya dikau baca sendiri saja," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement
