Efek Gibran, Elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah Kian Meroket

Keputusan Prabowo Subianto meminang Gibran Rakabuming berdampak positif terhadap menguatnya dukungan di sejumlah daerah, termasuk Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Bahkan, elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah-Yogyakarta semakin meningkat.

Temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia, elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah-Yogyakarta memasuki awal bulan ini berada di angka 36,7 persen. Seperti diketahui, Gibran merupakan Walikota Surakarta.

Pada temuan sebelumnya, periode Oktober 2023, elektabilitas Prabowo di Jawa Tengah–Yogyakarta baru berada di angka 22 persen. Artinya, ada peningkatan 14,7 persen.

“Sementara ini, Prabowo-Gibran unggul di Sumatera, DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali Nusa, Kalimantan, dan Sulawesi, sementara di Jawa Tengah DIY Ganjar-Mahfud unggul, juga Maluku dan Papua. Di Banten, Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran berimbang,” kata kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Debat Capres, Netralitas Pemilu, dan Elektabilitas’ secara virtual, Minggu (10/12).

Survei LSI dilakukan dalam rentang 3-5 Desember 2023, menempatkan 1.426 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Secara keseluruhan, elektabilitas Prabowo tampaknya semakin sulit dikejar Ganjar juga Anies. Temuan LSI, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming awal bulan ini mencapai 45,6 persen.

Jika dibandingkan dengan Ganjar-Mahfud, termasuk Anies-Muhaimin, ada perbedaan yang cukup signifikan. Pasalnya, elektabilitas Ganjar-Mahfud kini berada di angka 23,8 persen. Sementara Anies-Muhaimin 22,3 persen.

Dalam temuan LSI, menguatnya dukungan Prabowo-Gibran berkorelasi dengan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.

Menurut Djayadi, suara untuk Prabowo-Gibran tampak menguat pada kelompok yang puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden.

"Prabowo-Gibran unggul dikelompok yang puas dengan kinerja Jokowi, sementara Anies-Muhaimin unggul dikelompok yang tidak puas,” ungkap Djayadi.