Jokowi: Jangan Main-main Urusan Kekeringan, Larinya ke Inflasi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong integrasi kerja antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengendalikan inflasi, terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan gelombang panas ekstrem. 

Jokowi menekannya pentingnya perencanaan dan antisipasi untuk menghadapi gelombang panas yang tinggi, yang dapat menyebabkan kekeringan dan berpengaruh pada produksi pangan nasional dimana akan berdampak pada produksi pangan dan inflasi.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Jokowi Minta TPIP dan TPID Amankan Produksi dan Tingkatkan Rantai Pasok

“Artinya apa, jangan main-main urusan kekeringan, jangan main-main urusan gelombang panas. Larinya nanti bisa ke inflasi,” tegasnya dilansir Sabtu (15/06/2024).

Oleh karenanya, pemerintah menginstruksikan kepada jajarannya untuk bersiaga dengan memasang sekitar 20 ribu pompa air di daerah-daerah yang memiliki produksi utama beras. Pompa air ini diharapkan dapat mengairi sawah-sawah petani dengan memanfaatkan air dari sungai besar, sungai sedang, maupun sungai kecil, agar air tidak terbuang sia-sia ke laut.

Jokowi juga mendorong modernisasi sistem pertanian dengan menggunakan sistem smart agriculture, terutama untuk produk pangan unggulan. Ia menekankan pentingnya investasi untuk membangun industri pengolahan agar nilai tambah produksi pertanian meningkat.

“Undang investasi untuk membangun industri pengolahan, untuk membangun pabrik pengolahannya, sehingga nilai tambah dari setiap produksi yang ada di pertanian, perkebunan kita menjadi berlipat. Bangun juga sistem distribusi yang terintegrasi,” kata Jokowi.

Baca Juga: Berduet dengan Anies Baswedan, Kaesang Ngaku Tak Perlu Izin Jokowi

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengendalian inflasi dapat dilakukan lebih efektif, menjaga stabilitas ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan petani serta masyarakat luas.