PLN Siapkan Pilot Project Carbon Capture Storage (CCS) untuk PLTU di 2030

PT PLN (Persero) mengungkapkan pilot project Carbon Capture Storage (CCS) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan dijalankan di tahun 2030. Hal ini disampaikan oleh Vice President Transisi Energi dan Perubahan Iklim, PLN, Anindita Satria Surya pada pada acara International & Indonesia CCS Forum 2024, di Jakarta Conventional Center (JCC), Kamis (01/08/2024).

Anindita menjelaskan sebagai salah satu emitter di sektor ketenagalistrikan, PLN telah memiliki peta jalan yang jelas untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

Baca Juga: EV Kian Masif, SPKLU PLN Sudah Capai 1.582 Unit di Semester I 2024

Di dalamnya, PLN memasukkan CCS sebagai alternatif teknologi untuk dekarbonisasai yang akan berjalan bersamaan dengan akselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

”Target CCS untuk percontohan pada tahun 2030 hingga tahun 2035,” ujar Anindita.

Anindita membeberkan bahwa PLN telah melakukan kajian penerapan CCS dengan banyak perusahaan global seperti INPEX, Karbon Korea, JGC, dan Jera. Kajian penerapan CCS tersebut dilakukan di 5 pembangkit milik PLN, yakni PLTU Suralaya (unit 1-4 dan unit 5-7), PLTU Indramayu, PLTU Tambak Lorok, dan PLTU Tanjung Jati B.

Anindita menilai implementasi CCS akan menjadi batu loncatan perseroan dalam mencapai NZE di tahun 2060.

”Pada tahun 2060, kita memiliki (CCS) sekitar 90 gigawatt,” lanjut Anindita.

Dalam kesempatan ini Anindita mendorong semua pihak dapat berkolaborasi sehingga mampu memecahkan tiap tantangan dalam implementasi CCS di Indonesia.

Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Warga, PLN EPI Dorong Perkembangan Desa Berdaya Energi Gunungkidul

”Kita butuh kolaborasi bukan hanya dari perusahaan tapi juga pemangku kepentingan, Pemerintah, semua institusi untuk menjalankan CCS di Indonesia khususnya di PLN,” tandas Anindita.