Ini yang Bikin Kepala Anies dan Ahok Pusing di Pilkada DKI Jakarta

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menilai dukungan partai politik (parpol) membuat kepala Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pusing di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Pasalnya tanpa dukungan parpol meskipun mempunyai elektabilitas tinggi, calon gubernur (cagub) maupun calon wakil gubernur (cawagub) tidak akan bisa maju, termasuk Anies Baswedan dan Ahok.

Baca Juga: Ahok Paling Dirugikan Jika Anies Diusung PDIP di Pilkada DKI Jakarta

"Nah ini yang bikin kepalanya Anies atau Ahok pusing, elektabilitas yang tinggi kalau enggak ada parpol yang mau dukung terus artinya apa, ya enggak ada arti apa-apa," ungkapnya, dikutip dari YouTube 2045 TV, Rabu (7/8). 

Dan kata Eko, meskipun ada parpol yang mendukung, jika tidak memenuhi persyaratan kursi DPRD 20 persen, maka tidak bisa mengajukan cagub atau cawagub sendirian atau tanpa berkoalisi.

"Mungkin juga ada parpol yang mau dukung nih tapi kursinya di DPRD enggak cukup buat memberikan dukungan pasangan cagub atau cawagub, dia harus berkoalisi dengan partai lain, pertanyaannya mau enggak partai lain diajak koalisi," imbuhnya.

Sebagai informasi, kabar terakhir PKS dan Partai NasDem memberikan sinyal mencabut dukungan dari Anies, sedangkan PKB membuka peluang melakukan hal serupa. Sementara PDIP belum mendapat mitra koalisi jika mengusung Ahok.

Sementara diketahui, dalam survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan masih berada di urutan pertama dengan elektabilitas sebesar 29,8 persen, sedangkan posisi kedua diduduki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Survei elektabilitas calon gubernur rujukan publik Jakarta, Anies Baswedan 29,8%, urutan kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20%,” tulis Litbang Kompas seperti dikutip Selasa (16/7/2024).