Anies Bicara Demokrasi Dibegal Ugal-Ugalan, Pandji Pragiwaksono: Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan
Di tengah pembahasan pembahasan RUU Pilkada yang terkesan begitu dipaksakan dan mendadak. Mayoritas fraksi partai di parlemen menolak Putusan Mahkamah Konsitutsi yang menghapus ambang batas 20 persen.
Bakal tokoh yang digadang-gadang maju di Pilgub Jakarta, Anies Baswedan pun bicara tentang kegelisahannya menghadapi demokrasi yang tengah dibajak elit.
Berikut tulisannya:
Demokrasi Indonesia kembali berada di persimpangan krusial. Nasibnya ditentukan hari-hari ini oleh Ibu/Bapak wakil rakyat di DPR yang masing-masing dari mereka memegang titipan suara ratusan ribu rakyat Indonesia. Ibu/Bapak ketua partai memanggul kesempatan dan tanggung jawab yang sama pula saat ini.
Kita sampaikan harapan kuat kepada mereka semua agar berpikiran jernih dan berketetapan hati mengembalikan konstitusi dan demokrasi Indonesia kepada relnya, sesuai cita-cita reformasi. Semoga setiap mereka menjadi bagian yang dicatat dengan baik dalam sejarah perjalanan bangsa.
Sementara itu, komika Pandji Pragiwaksono meng-caption sebuah tulisan Panggilan Darurat menghadapi brutalnya pembunuhan terhadap demokrasi ini.
Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan.
Presidennya Gemoy, Pemerintahnya Goyang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement