WE Online, Jakarta Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan menengah dan Dinas perindustrian dan Perdagangan Provinsi menggelar pameran batu mulia bertanjuk Pameran “Demam Batu” di laksanakan di Plaza Pameran Industri, Kementerian Perindustrian,. Pameran yang akan berlangsung 21- 24 April ini dibuka oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Menurut Euis Saedah, Dirjen IKM, Kementerian Perindustrian, pameran ini bertujan untuk memfasilitasi pengrajin Batu mulia dari berbagai Provinsi yang memiliki beraneka ragam karakteristik. Diikuti oleh 50 pengrajin diantaranya dari NTB, NTT, Kalimantan, Bengkulu, Sumatra selatan, Jambi, Sumatra Utara, Sulawesi Tenggara, Aceh, Sumatra Barat, Maluku, Banten, Jawa Barat, Wonogiri, Banyumas, dll. Pada kesempatan itu tampak Sri Agustina, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag membeli beberapa batu Red Borneo. (Sufri Yuliardi)
"Fenomena Batu Akik saat ini sedang buming, kalau betul-betul diolah secara benar dan tidak hanya untuk pasar dalam negeri saja, akan sangat bagus. Fenomena ini jangan hanya sampai di sini, tapi perlu terus diasah dan ditingkatkan mutu dan desainnya," kata Saleh Husin
Menurut Euis Saedah jenis batu unggulan yang ada pada pameran ini antara lain jenis batu Kalimantan yaitu Kecubung, King Safir, Red Borneo; dari Banten yaitu Black Opal, Kalimaya; dari Maluku Utara yaitu Bacan Doko, Bacan Obi dan Bacan Palamea; dari Bengkulu batu Red Raflesia, Limau Manis, Panca Warna; dari Aceh batu Giok, Back Jade, Solar, Indocres; dari NTT batu Sei, Badar Besi. Harga yang ditawarkan sangan beragam mulai dari Rp50.000 hingga Rp70 juta untuk Blck Opal Banten
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement