- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Catat Pertumbuhan Signifikan di Kuartal III-2024, Jumlah Nasabah Bank Jago Tembus 14,1 Juta
PT Bank Jago Tbk (ARTO) hingga akhir kuartal III-2024, mencatatkan peningkatan nasabah, dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit, yang didorong oleh inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital.
Jumlah nasabah funding melalui Aplikasi Jago tercatat telah mencapai lebih dari 11,1 juta, sedangkan total nasabah termasuk layanan lending mencapai 14,1 juta.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 67% nasabah funding berasal dari mitra ekosistem seperti GoTo dan platform investasi Bibit, yang terintegrasi secara seamless dengan Aplikasi Jago.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyatakan optimisme atas pencapaian ini.
“Kami percaya upaya berkolaborasi dengan ekosistem digital, menggabungkan inovasi digital, serta menerapkan strategi bisnis yang berkelanjutan merupakan model bisnis yang tepat untuk menumbuhkan Bank Jago,” ujarnya.
Baca Juga: Pengguna Tembus 10 Juta Kemitraaan Strategis Jadi Kunci Bank Jago
Selain peningkatan jumlah pengguna, pertumbuhan DPK mencapai Rp 16,9 triliun per akhir September 2024, meningkat 64% dari periode yang sama tahun lalu. Sebanyak 57% dari total DPK atau sebesar Rp 9,6 triliun berasal dari current account and savings account (CASA), sementara 43% atau Rp 7,3 triliun dari term deposit (TD).
Kolaborasi dengan berbagai mitra digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan juga mendorong penyaluran kredit hingga Rp 17,3 triliun pada kuartal III-2024, naik 59% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,9 triliun.
Penyaluran kredit ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, terbukti dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang rendah, yakni hanya 0,2%.
Baca Juga: Melesat 24,97%, Penyaluran Kredit J Trust Bank Tembus Rp27,12 Triliun di Kuartal II 2024
Kinerja positif Bank Jago juga tercermin pada pertumbuhan aset yang mencapai Rp 26,8 triliun, meningkat 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 45,6%, menunjukkan kestabilan dan kesiapan Bank Jago dalam mendukung ekspansi bisnis di masa depan.
Pencapaian Bank Jago juga terlihat pada sisi profitabilitas, dengan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 86 miliar per September 2024, meningkat 71% dari Rp 50 miliar pada periode yang sama tahun lalu. “Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago berhasil menumbuhkan profitabilitas tanpa mengorbankan kualitas pertumbuhan maupun permodalan. Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi guna memberikan nilai tambah kepada pengguna kami,” pungkas Arief.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement