Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Viral Dugaan Skandal Calon Bupati Halmahera Utara, Siapa Sosok di Baliknya?

Viral Dugaan Skandal Calon Bupati Halmahera Utara, Siapa Sosok di Baliknya? Viral | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video vulgar yang diduga melibatkan salah satu calon bupati dari Halmahera Utara. Video tersebut pertama kali mencuat setelah tangkapan layarnya dibagikan oleh pengguna Twitter dengan akun @mazzini_gsp, Rabu (6/11/2024).

Dalam unggahannya, akun tersebut mengkritik keras tindakan calon pemimpin yang melakukan perbuatan vulgar dan merekamnya secara sadar. Hal ini menurutnya menjadi sebuah pukulan telak akan ketidakmampuan seorang calon kepala daerah dalam mengelola diri, yang mana seharusnya menjadi aspek penting dalam memilih pemimpin daerah.

Baca Juga: Viral Video Seorang Ibu Tolak Anak Belikan Jajan, Malah Didukung Netizen

"Gak habis pikir kok bisa-bisanya sebagai politisi, secara sadar lo c*** terus direkam coba? Apa gak mikir karir politik dan karir di pemerintahan?" tulis Mazzini, dilansir Jumat (8/11).

Meskipun tangkapan layar dan video vulgar tersebut sudah beredar luas, hingga saat ini identitas calon bupati yang terlibat belum dapat terkonfirmasi secara resmi. Mazzini sendiri tidak menyebutkan nama secara spesifik, sehingga masyarakat masih menunggu klarifikasi lebih lanjut terkait skandal ini.

Adapun berikut ini adalah empat pasangan calon yang telah mendaftar untuk bertarung di Pemilihan Bupati Halmahera Utara (Pilbup Halut) 2024:

  1. Piet Hein Babua dan Kasman Hi Ahmad (PAMAN)
    Diusung oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP.

  2. Steward Leopold Louis Soenpiet dan Maskur Abdullah (SMART)
    Diusung oleh PDIP, Perindo, PSI, Gelora, PKB, dan Gerindra.

  3. Muchlis Tapi-tapi dan Tonny Laos (MANIS)
    Diusung oleh Partai Nasdem dan PKS.

  4. Matheus Stefi Pasimanjeku dan Abdul Aziz Hakim (SEHATI)
    Diusung oleh Partai Demokrat dan Hanura.

Kasus ini memicu kekhawatiran dalam benak masyarakat mengingat pesta demokrasi seharusnya menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang memiliki integritas dan moralitas tinggi. Beberapa netizen menilai bahwa kejadian ini mencerminkan ketidaksiapan beberapa calon kepala daerah dalam menghadapi tantangan profesional dan etika politik.

Baca Juga: Peringatan Satu Tahun Genosida Israel di Palestina, Viral Gerakan 'Lanjutkan Boikot'

Masih belum jelas siapa sosok calon yang terlibat dalam skandal ini. Para pegiat media sosial serta masyarakat setempat menunggu langkah klarifikasi dari pihak terkait, baik dari calon yang diduga terlibat maupun dari tim kampanye masing-masing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: