Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Mobil Water Treatment Polri Hadir untuk Korban Erupsi Lewotobi

Personel Samapta dan Brimob (Satbrimob) Kepolisian Daerah (Polda) — Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Polda Bali, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Polda Jawa Timur — bersinergi untuk mendukung distribusi air bersih layak konsumsi bagi para pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Pihaknya menerjunkan dua unit mobil water treatment yang dilengkapi dengan alat desilinator untuk memproduksi air bersih dari berbagai sumber, seperti air hujan, sumur, atau air laut. 

Baca Juga: Kemensos: 17.624 Porsi Makanan/hari Disalurkan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

“Untuk di posko ini, kami menggunakan bahan dasar dari mata air dan air sumur,” ujar Operator Mobil Water Treatment, Bripka Yerry Luis pada Jumat (22/11/2024).

Selain air dingin, mobil ini juga menyediakan air panas, yang sangat dibutuhkan untuk memasak dan menyeduh susu bagi anak-anak.

Adapun distribusi air bersih dilakukan setiap tiga jam, menyesuaikan kapasitas dan ketahanan alat water treatment. Air yang dihasilkan didistribusikan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan dasar pengungsi, seperti minum, memasak dan eperluan sehari-hari lainnya.

Adapun kepolisian menegaskan komitmennya untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Ia juga mengimbau agar para pengungsi tetap tenang dan bekerja sama dengan petugas lapangan demi memastikan distribusi berjalan lancar.

“Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri dalam meringankan beban masyarakat terdampak erupsi dan menjaga stabilitas kebutuhan dasar di lokasi pengungsian,” ujar Yerry. 

Distribusi air bersih secara berkala diharapkan dapat meringankan beban pengungsi selama masa tanggap darurat. Dengan fasilitas ini, kehidupan para pengungsi di posko pengungsian menjadi lebih nyaman hingga mereka dapat kembali ke tempat tinggal yang aman.

Baca Juga: Gerak Cepat! Insight Investments dan PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki

Langkah ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pihak kepolisian dan masyarakat untuk menjaga kesejahteraan para korban selama proses pemulihan pascabencana.