Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu pada posisi 7.323,588. | Kredit Foto: BEI
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih memiliki ruang untuk rebound pada perdagangan Kamis (28/11), setelah sebelumnya ditutup melemah 0,93% di level 7.218. Senior Analyst Retail Research BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat, mengungkapkan bahwa IHSG saat ini memiliki resistensi di level 7.265 dan 7.303, sementara support berada di level 7.213 dan 7.170.
Optimisme ini muncul di tengah sentimen beragam dari pasar global. Bursa saham Wall Street melemah menjelang libur Thanksgiving, dengan indeks S&P 500 turun 0,38%, Nasdaq Composite melemah 0,6%, dan Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,31%. Saham teknologi menjadi penekan utama, dengan Nvidia turun lebih dari 1% dan Dell terjun lebih dari 12% setelah memberikan panduan pendapatan yang lemah.
Sementara itu, bursa Asia menunjukkan kinerja campuran. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,32% dan CSI 300 China menguat 1,74%, sedangkan Nikkei 225 Jepang dan Kospi Korea Selatan terkoreksi masing-masing 0,8% dan 0,69%. Data ekonomi regional turut menjadi perhatian investor, termasuk inflasi Australia yang lebih rendah dari ekspektasi dan penurunan laba industri di China sebesar 10% pada Oktober 2024.
BNI Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang memiliki potensi penguatan jangka pendek:
1. KLBF (Kalbe Farma): Spec Buy di area Rp1.480, dengan target harga Rp1.510-1.550. Stop loss jika harga turun di bawah Rp1.440.
2. PSAB (J Resources Asia Pasifik): Spec Buy di area Rp300, target harga Rp308-312. Stop loss di bawah Rp296.
3. MLPL (Multipolar): Spec Buy di area Rp131, target harga Rp134-140. Stop loss di bawah Rp126.
4. INDF (Indofood): Spec Buy di area Rp7.600, target harga Rp7.725-7.800. Stop loss di bawah Rp7.500.
5. BRMS (Bumi Resources Minerals): Spec Buy di area Rp410, target harga Rp414-424. Stop loss di bawah Rp402.
6. FILM (MD Pictures): Spec Buy di area Rp3.680, target harga Rp3.730-3.800. Stop loss di bawah Rp3.600.
Sentimen Global dan Potensi Pasar
Pelemahan Wall Street yang dipicu oleh kinerja saham teknologi serta rilis data PCE AS yang sesuai ekspektasi menunjukkan bahwa pasar masih dibayangi ketidakpastian. Namun, Kevin mencatat bahwa IHSG tetap memiliki peluang rebound didukung oleh aksi beli selektif, terutama pada saham-saham defensif dan sektor konsumen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement
