Menhub Ajak Masyarakat Nikmati Perjalanan Perdana Direct Train Jakarta-Semarang

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengundang masyarakat untuk merasakan perjalanan kereta api tanpa transit (direct train) yang perdana diluncurkan dari Stasiun Gambir, Jakarta, menuju Stasiun Tawang, Semarang, Senin (9/12) malam. Layanan ini merupakan terobosan baru untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transportasi publik di Indonesia.

“Saat ini kami mencoba layanan ini selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) sambil mengevaluasi pelaksanaannya. Jika berjalan baik dan animo masyarakat tinggi, kami mempertimbangkan untuk menjadikannya layanan reguler,” ujar Menhub Dudy di Semarang, Selasa (10/12).

Sebanyak 350 kursi untuk perjalanan perdana direct train dilaporkan habis terjual. Menteri BUMN Erick Thohir, Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, serta sejumlah pencinta transportasi umum ikut menjajal layanan tersebut.

Baca Juga: Kemenhub Luncurkan Kereta Api Tanpa Transit untuk Meningkatkan Layanan Transportasi

Raffi Ahmad, yang turut hadir sebagai bagian dari kampanye sosialisasi, menyatakan kegembiraannya mencoba pengalaman baru ini. “Kereta api tetap menjadi favorit, terutama untuk keluarga dan anak muda. Harapan saya, layanan direct train ini dibuat semakin nyaman, termasuk untuk saudara kita yang difabel,” ucap Raffi.

Decky dan Ofrie, dua pencinta transportasi yang ikut dalam perjalanan perdana, memberikan apresiasi terhadap layanan baru ini. “Dengan rata-rata waktu perjalanan 5 jam, direct train sangat cocok untuk masyarakat yang mencari moda transportasi praktis, aman, dan nyaman,” kata Decky.

Baca Juga: Komitmen Jaga Keandalan Prasarana Kereta Api, KAI Tandatangani Kontrak IMO

Ofrie menambahkan bahwa jadwal keberangkatan yang larut malam memungkinkan penumpang beristirahat selama perjalanan. “Berangkat pukul 23.20 WIB dari Jakarta dan tiba di Semarang pukul 04.25 WIB pagi, jadwalnya sangat pas untuk perjalanan semalam,” ujarnya.

Uji coba layanan direct train yang berlangsung pada 9-10 Desember 2024 ini akan menjadi acuan untuk operasional penuh selama masa Nataru. Kehadiran layanan ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik kereta api sebagai moda transportasi pilihan masyarakat.