Bos Baru Krakatau Steel Pernah Sulap Rugi Puluhan Miliar Jadi Untung!

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk resmi melakukan perubahan susunan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (16/12). Salah satu keputusan penting dalam rapat ini adalah pengangkatan Muhamad Akbar sebagai Direktur Utama secara definitif dan Hernowo sebagai Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio.

Akbar bukan wajah baru di lingkungan Krakatau Steel. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur Komersial sejak 31 Juli 2023. “Dengan pengalaman panjang di Krakatau Steel Group, saya akan melanjutkan transformasi dan memastikan target perusahaan tercapai,” ujar Akbar dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (17/12/2024). 

Sebelum menduduki posisi tersebut, Akbar dikenal sukses memimpin PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS), pelabuhan curah terbesar di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya dari 2021 hingga 2023, PT KBS mencatat pendapatan tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp1,8 triliun dengan laba bersih mencapai Rp241 miliar pada 2022. Pencapaian ini membuat PT KBS mendapat pengakuan internasional sebagai “smart & green port.”

Baca Juga: Krakatau Steel Raih Kontrak Suplai Baja hingga 38.500 Ton per Bulan

Selain Muhamad Akbar, Hernowo turut dipercaya menempati posisi Direktur Komersial. Pengalaman Hernowo di bidang pengembangan usaha dan portofolio diharapkan mampu memperkuat lini bisnis Krakatau Steel ke depannya.

Pada kesempatan yang sama, Kementerian BUMN juga mengangkat Wilgo Zainar sebagai Komisaris Independen dan Utomo Nugroho sebagai Direktur Infrastruktur dan Operasi.

Dengan jajaran pengurus baru ini, Krakatau Steel menargetkan percepatan transformasi dan kinerja positif perusahaan. “Susunan direksi baru ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dan menyelesaikan target strategis perusahaan lebih cepat,” tambah Akbar.

Krakatau Steel sendiri terus melakukan transformasi bisnis dan restrukturisasi. Sebelumnya, Akbar pernah berhasil menyelamatkan PT Krakatau Global Trading dari kondisi rugi Rp40 miliar menjadi laba Rp8 miliar hanya dalam delapan bulan