Lifting PHR WK Rokan Turun 1 Juta Barel di 2024, Jadi Segini!

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan mencatatkan penurunan lifting minyak sepanjang tahun 2024, dengan total mencapai 58 juta barel. Angka ini turun sekitar 1 juta barel dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai 59 juta barel.

General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko, menegaskan bahwa meskipun terjadi penurunan, PHR tetap berkomitmen untuk meningkatkan produksi guna mendukung ketahanan energi nasional. “Kami terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik serta menggunakan teknologi terkini dalam operasi,” ujar Andre dalam keterangan resmi, Senin (6/1/2024).

Baca Juga: PHR Temukan Cadangan Migas Baru di Wilayah Kerja PHE Jambi Merang

PHR WK Rokan, yang menjadi salah satu blok migas terbesar di Indonesia, telah melalui masa transisi pengelolaan sejak alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 9 Agustus 2021. Sejak itu, perusahaan mencatatkan sejumlah pencapaian, termasuk pengeboran 1.539 sumur baru untuk memperkuat produksi minyak.

Pada akhir tahun 2024, PHR mencatatkan produksi harian di atas 160.000 barel minyak per hari.

Baca Juga: Bersama Tiga Mitra Baru, Pertamina Hulu Rokan Segera Reaktivasi Sumur Idle

Perusahaan juga terus mengadopsi teknologi mutakhir, seperti steamflood, waterflood, fracturing di sumur konvensional, dan Multi-Stage Fracturing di sumur horizontal. PHR juga berhasil mengebor sumur eksplorasi migas non-konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 yang menunjukkan potensi migas yang menjanjikan.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyebut pengelolaan Blok Rokan sebagai bagian dari upaya besar Pertamina dalam meningkatkan produksi migas di Indonesia. “Pengelolaan blok ini mencerminkan semangat Pertamina untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional,” jelasnya.