Cerita Sayudi Mendirikan Warteg Kharisma Bahari, Dulu Pinjam Modal Mertua Kini Punya 800 Jaringan Outlet

Di tengah maraknya paket franchise kuliner internasional, Warteg Kharisma Bahari menjadi salah satu franchise kuliner lokal dengan jaringan yang sangat banyak. Melansir laman resmi Warteg Kharisma Bahari Group, jumlah jaringan warteg ini sudah mencapai lebih dari 800 gerai.
Dengan jaringan yang sangat banyak, siapa sangka bahwa sosok di balik warung makan cita rasa Tegal ini adalah seorang lulusan sekolah dasar. Dialah Sayudi, laki-laki asal Tegal Jawa Tengah yang pertama kali mendirikan Warteg Kharisma Bahari pada tahun 1996.
Sebelum mendirikan Warteg Kharisma Bahari, Sayudi merantau ke Jakarta dengan niat memperbaiki nasib. Ketika itu, Sayudi membuka warung makan sederhana dengan nama "MM" atau singkatan dari “Modal Mertua”. Nama tersebut digunakan oleh Sayudi karena dibangun menggunakan uang pinjaman dari mertua yang menggadaikan sertifikat rumah kepada bank.
Warung makan modal mertua milik Sayudi tersebut berdiri di bangunan semi permanen di daerah Jakarta Selatan. Meski bangunan yang digunakan merupakan bangunan yang disediakan oleh pemerintah daerah, tetapi Sayudi harus menghadapi banyak tantangan termasuk ancaman penggusuran.
Untungnya, usaha pertama Sayudi tersebut dapat berjalan baik dan memungkinkan untuk dikembangkan. Oleh karena itu, Sayudi melakukan pembukaan cabang baru dan mengakuisisi warteg milik teman yang hampir bangkrut. Langkah ini merupakan cikal bakal dari ide jaringan Warteg Kharisma Bahari.
Baca Juga: BNI Dukung Kuliner Indonesia di Australia Lewat Diaspora Loan BNI
Pada awal 2000-an, Sayudi mulai mengembangkan sistem kemitraan secara tidak sengaja. Hal itu bermula ketika ia menyerahkan pengelolaan beberapa cabang kepada karyawan. Namun, karena kurang efektif, ia kemudian menawarkan konsep bagi hasil kepada teman dan keluarga yang ingin membuka warteg tetapi tidak memiliki modal.
Sistem bagi hasil tersebut terbukti berhasil, sehingga Sayudi resmi membuka peluang kemitraan dengan investor melalui Warteg Kharisma Bahari Group. Kemitraan ini menggunakan skema bagi hasil yang sederhana, yaitu laba bersih dibagi rata 50% untuk pengelola dan 50% untuk investor.
Dengan konsep yang lebih matang, Warteg Kharisma Bahari Group menawarkan beberapa pilihan paket franchise dengan variasi harga. Beberapa tipe gerai warteg yang ditawarkan adalah:
- Warteg Kharisma Bahari - untuk budget menengah dan pilihan terbaik
- Warteg Mamoka Bahari - untuk budget minimal dan pilihan terbaik
- Warteg Subsidi Bahari - untuk budget minimal dan pemula bisnis kuliner
- Warteg Selaras Bahari - untuk pemula atau belajar bisnis kuliner
Kini, Sayudi menawarkan franchise dengan modal awal berkisar antara Rp135 juta hingga Rp150 juta. Harga tersebut di luar biaya sewa lokasi. Paket ini sudah mencakup renovasi atau pembangunan warung, peralatan dapur, perlengkapan fasilitas, dan stok bahan baku awal.
Hingga saat ini, Warteg Kharisma Bahari telah berkembang menjadi salah satu jaringan warteg terbesar di Indonesia dengan lebih dari 800 cabang yang tersebar di berbagai wilayah, khususnya di Jabodetabek.
Baca Juga: Ini Harga Sewa dan Rute Salaya Yacht, Bisnis Kapal Pesiar Prilly Latuconsina dan Kevin Sanjaya
Warung dengan ciri khas warna hijau kekuningan ini berhasil menjadi ikon warung makan modern bermenu khas Tegal yang tetap terjangkau bagi masyarakat luas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement