Duh! Penjualan dan Laba Unilever (UNVR) Kompak Anjlok pada 2024

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menghadapi tekanan dalam kinerja keuangannya sepanjang 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Kamis (13/2), laba bersih UNVR mengalami penurunan tajam hingga 29,83% secara tahunan, dari Rp4,80 triliun pada 2023 menjadi Rp3,36 triliun.

Penurunan ini sejalan dengan melemahnya penjualan bersih yang merosot dari Rp38,61 triliun menjadi Rp35,13 triliun. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan penjualan adalah anjloknya segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh yang turun menjadi Rp22,42 triliun dari sebelumnya Rp25,15 triliun.

Baca Juga: Unilever Kantongi Restu Pemegang Saham untuk Lepas Bisnis Es Krim

Sementara itu, segmen makanan dan minuman mencatat penjualan Rp12,71 triliun, turun dari Rp13,46 triliun pada tahun sebelumnya. Meskipun harga pokok penjualan UNVR juga mengalami penurunan dari Rp19,41 triliun menjadi Rp18,41 triliun, hal ini belum cukup untuk menahan koreksi pada laba kotor, yang melemah 12,89% YoY menjadi Rp16,71 triliun.

Tekanan juga terasa pada laba usaha yang anjlok menjadi Rp4,41 triliun dari Rp6,27 triliun di tahun sebelumnya. Tak hanya itu, EBITDA Unilever Indonesia turut mengalami penyusutan dari Rp7,23 triliun menjadi Rp5,29 triliun. 

Baca Juga: Melebihi Target, Pra Penjualan LPKR 2024 Tembus Rp6,01T

Dari sisi neraca, total aset perusahaan per 31 Desember 2024 ikut tercatat turun menjadi Rp16,04 triliun dari sebelumnya Rp16,66 triliun. Aset ini terdiri dari Rp5,28 triliun aset lancar dan aset tidak lancar sebesar Rp10,76 triliun.

Sementara itu, liabilitas mengalami kenaikan dari Rp13,28 triliun menjadi Rp13,89 triliun dan ekuitas merosot signifikan dari Rp3,38 triliun menjadi Rp2,14 triliun.