Danantara Diproyeksikan Lebih Besar dari Temasek, Diminta Bebas dari Politik Balas Budi

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) diproyeksikan melampaui superholdings Singapura, Temasek. Saat ini, proses politik terkait pembentukan badan tersebut masih berlangsung.

Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap proses politik tersebut. Ia mengingatkan agar Danantara tidak dijadikan sebagai wadah politik balas budi.

“Kalau seperti itu, ya isinya orang lama semua. Enggak bisa melesat melebihi Temasek,” ujar Pangi.

Ia menegaskan bahwa pengisian posisi di Danantara harus dilakukan secara profesional. Impian Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Danantara sebagai kekuatan ekonomi nasional harus dijaga dengan memastikan adanya profesionalitas dalam pengelolaannya.

Baca Juga: Resmi! Pandu Sjahrir Bergabung ke Danantara

Lebih lanjut, Pangi menekankan pentingnya menghindarkan Danantara dari cengkeraman oligarki, yaitu kelompok kecil yang menguasai pemerintahan. Ia menyarankan agar badan ini diisi oleh orang-orang baru yang memiliki kompetensi di bidangnya.

“Sebaiknya yang mengisi Danantara ini orang-orang baru, biar enggak elu lagi-elu lagi,” tegasnya.

Menurut Pangi, merekrut profesional baru untuk mengelola Danantara merupakan langkah mendesak. Dengan demikian, perubahan yang diharapkan masyarakat dapat terwujud, sesuai dengan prioritas yang dicanangkan oleh Prabowo.

“Sehingga menjaga barang ini keep on track begitu,” tutupnya.