Gelar RUPS, PT ET Indoplas Bahas Lokasi Pabrik Baru dan Pengembangan Produksi

Perusahaan yang bergerak di bidang injection plastik untuk elektronik dan otomotif, PT Electronic Technology Indoplas (PT ET Indoplas) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di kantornya yang berlokasi di Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Rabu (19/2/2025).

Dalam rapat tersebut, turut hadir pemegang saham dan Presiden Direktur Komisaris, Tn Moon Sun Ki didampingi kuasa hukumnya, Normansyah.

"Salah satu agenda utamanya adalah membahas pengembangan usaha dan penambahan modal dasar, kemudian penambahan kapasitas produksi, seperti mesin dan perluasan pabrik," ujar pemegang saham dan Direktur ET Indoplas, Shim Hyun Boo dalam RUPS tersebut.

Selain itu, perusahaan dengan PMA 100 persen ini bakal membuka lokasi produksi baru di wilayah lain untuk mendukung ekspansi.

"Saat ini, kami memiliki sekitar 400 karyawan dan akan menambah peralatan produksi serta mencari lokasi baru untuk pabrik. Kami ingin memastikan bahwa perusahaan terus berkembang dan mampu memenuhi permintaan pasar," ujar Shim.

RUPS kali ini menjadi momentum penting bagi perusahaannya dalam memperkuat fondasi bisnis sekaligus membuka peluang ekspansi yang lebih luas di masa mendatang. Dengan adanya tambahan modal dan perluasan usaha, PT ET Indoplas optimis dapat meningkatkan kontribusinya dalam sektor industri nasional.

Baca Juga: Tak Bisa Dihentikan Tarif Impor, Raksasa China Klaim Beijing Pimpin Industri Mobil Listrik Dunia

Sementara itu, Kuasa Hukum PT ET Indoplas dari RB Law Firm Ridha Satria Pratama, menjelaskan RUPS ini merupakan langkah strategis yang telah lama direncanakan untuk memastikan pertumbuhan maksimal perusahaan.

Dengan tambahan modal dasar, Perusahaan berkomitmen untuk semakin fokus dalam pengembangan industri di Indonesia. 

"Meskipun perusahaan ini dikelola oleh WNA, PT ET Indoplas telah menjalin kerja sama dengan berbagai pemasok besar yang berperan penting dalam rantai industri nasional,” kata Satria Pratama.

"RUPS ini bertujuan mengembangkan usaha dengan menambah modal kerja sehingga perusahaan dapat terus bertahan dan berkontribusi dalam pengembangan industri di Indonesia," tutupnya.