Efisiensi Anggaran, Pemprov Jabar Alihkan Belanja Hura-hura Jadi Bermanfaat

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menilai efisiensi anggaran sejatinya bukan merupakan pemotongan anggaran, namun mengalihkan belanja yang tidak penting menjadi penting.

Ia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah mengalihkan sejumlah belanja yang hura-hura menjadi bermanfaat yang berdampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Gubernur Maluku Utara Ungkap Persiapan untuk Retret di Magelang

"Dalam satu bulan saya sudah melakukan pengelolaan keuangan dengan realokasi dari tim transisi Pemprov Jabar. Saya sendiri tidak menutup tim transisi. Terdiri dari 11 orang diketuai Dedy Mulyadi dan rata rata dari pejabat eselon 1 dan 2," ucapnya, dikutip Kamis (20/2).

"Dari perhitungan pembiayaan anggaran kami dapatkan mata anggaran yang diubah dari belanja tidak penting jadi penting per-tadi malam itu mencapai Rp5,5 triliun. Dan kita bisa mencapai Rp6 triliun dalam waktu dua hari ke depan. Sambil melakukan kegiatan retret di Magelang," imbuhnya.

Dari anggaran yang direalokasi, Pemprov dapat menganggarkan dana untuk pembangunan ruang kelas di SMA Jawa Barat dari awalnya Rp60 miliar menjadi Rp1,2 triliun untuk 3.333 ruang kelas baru.

Selain itu juga, digunakan untuk membangun sekolah baru dan membebaskan tanah untuk pembangunan sekolah di Jawa Barat dalam dua tahun ke depan. 

"Karena kebutuhan masyarakat Jawa Barat ruang kelas yang disiapkan Pemprov itu Rp4,2 triliun dan itu akan dicapai di 2026 dan 2027," ujarnya.

Selanjutnya diubah menjadi anggaran infrastruktur jalan dari awalnya Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun. Menurutnya investasi di Jawa Barat tidak akan berkembang, jika infrastruktur tidak memadai.