Kredit Foto: Instagram/Elon Musk
Ulah Elon Musk dengan bergaya salam hormat ala Nazi saat acara pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat berbuntut panjang.
Diketahui, Elon Musk merupakan pendukung utama Trump selama kampanye pilpres. Aksi itu berdampak ia terus "dirujak" warga dan menuai protes keras. Manajemen Tesla pun geram atas aksi ini.
Para pemegang saham Tesla pun berang, lantaran aksi itu memicu anjloknya nilai saham Tesla sebesar 8 persen di minggu ini.
Tak hanya bikin pemegang saham Tesla pening, dampak dari aksi Elon Musk ini juga bikin konsumen yang selama ini masuk daftar antrian pemesan mobil Tesla akhrinya membatalkannya.
Ada juga kasus konsumen yang telah membeli Tesla sampai menjual mobilnya dan menggantinya dengan mobil brand lain.
"Ayah saya dan saya baru saja menukar Model 3 kami dengan Lexus EV," kata seorang pria dari Arizona bernama Doug.
Bahkan ada gerakan unjuk rasa warga dengan membawa spanduk #TeslaTakedown, "Bakar Tesla: Selamatkan Demokrasi" dan "Jangan Beli Swastika", di dealer Tesla yang ada di beberapa kota Amerika Serikat.
“Orang tua saya adalah imigran di AS yang melarikan diri dari Nazi Eropa sehingga Tesla milik saya menjadi lambang rasa malu, dan saya sangat senang untuk membuangnya,” kata Bruce Meinzer.
Baca Juga: 10 Mobil Listrik Terlaris 2025, BYD Ngeri Sih!
Baca Juga: Trump dan Elon Musk Instruksikan Pegawai Federal Laporkan Kinerja, FBI Sarankan Hati-hati
Sementara itu, penyanyi Sheryl Crow, juga menyerukan boikot #TeslaTakedown dengan menjual mobil Tesla sebagai bentuk protes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement
