Kurma Impor Banjiri RI! Tembus 16,47 Ribu Ton pada Februari 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor kurma periode Ramadan dan Lebaran di Februari 2025 mencapai 16,47 ribu ton atau senilai 18,09 juta USD. Impor ini mengalami peningkatan sebagai bagian dari tren tahunan yang biasanya terjadi dalam lima bulan sebelum bulan Ramadan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebanyak 9,24 ribu ton dengan share 56,12 persen terhadap total kurma yang diimpor oleh Indonesia. 

Selain Mesir, Arab Saudi menjadi negara asal impor terbesar kedua sebanyak 2,69 ribu ton dengan pangsa sebesar 16,32 persen. Selanjutnya, Uni Emirat Arab sebanyak 1,19 ribu ton yang pangsa sebesar 7,22 persen. 

“Secara kumulatif, sepanjang Januari sampai dengan Februari 2025, impor kurma tercatat sebesar 32,89 ribu ton atau senilai 38,76 juta USD,” kata Amalia dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (17/3/2025). 

Amalia merinci, impor kurma secara kumulatif terutama bersumber dari Mesir sebanyak 19,39 ribu ton pangsanya 58,95 persen, selanjutnya Arab Saudi sebesar 13,87 persen, Uni Emirat Arab sebesar 8,96 persen, Tunisia 5,87 persen, serta Iran atau sebesar 4,39 persen.

Menurutnya, tren impor kurma selalu meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran, dengan puncaknya terjadi pada Januari dan Februari. Peningkatan ini menunjukkan adanya permintaan yang tinggi terhadap kurma di Indonesia sebagai salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi selama bulan puasa dan perayaan Lebaran.

“Kita melihat tren impor kurma terlihat mulai meningkat dalam lima bulan menjelang periode Ramadan-Lebaran dan paling tinggi tentunya ada di bulan Januari dan Februari,” tutup Amalia.