Ini Alasan Kenapa Mobil LCGC Tak Direkomendasikan untuk Dipakai Mudik Jarak Jauh

Kalau ngomongin mudik Lebaran mobil LCGC, jujur aja, banyak yang nggak merekomendasikan mobil jenis ini buat perjalanan mudik jarak jauh, apalagi kalau lintas kota atau provinsi.

"Kenapa? Soalnya, LCGC alias Low Cost Green Car ini memang didesain buat mobilitas di dalam kota," kata Ko Lung-Lung founder dari Dokter Mobil.

Ia menambahkan sebenarnya mobil ini lebih fokus ke efisiensi dan harga yang terjangkau, bukan buat perjalanan jauh dengan beban berat dan kondisi jalan yang beragam.

"Salah satu yang paling krusial adalah fitur keselamatan. Mobil LCGC untuk perjalanan jauh biasanya punya fitur keselamatan yang lebih minimalis dibanding mobil-mobil di kelas yang lebih tinggi," tambahnya.

Contohnya, fitur-fitur penting kayak Electronic Stability Control (ESC) yang bantu jaga kestabilan mobil saat manuver mendadak, atau Seat Belt Reminder (SBR) yang ngingetin penumpang buat pakai sabuk pengaman, mungkin cuma ada di varian tertentu yang harganya lebih mahal.

Data dari ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asian Countries) juga menunjukkan kalau beberapa model LCGC dapat peringkat bintang yang lebih rendah dalam uji tabrak, terutama buat perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak.

"Ini tentu jadi perhatian serius, apalagi kalau kamu mudik bareng keluarga," tambahnya.

Selain itu, performa mesin juga jadi kendala. Mesin mobil LCGC irit mudik biasanya berkapasitas kecil, antara 1.0 liter atau 1.2 liter.

Tenaga yang dihasilkan pun terbatas, apalagi kalau mobilnya diisi penuh sama penumpang dan barang bawaan.

"Akibatnya, mobil bisa kesulitan pas nanjak atau saat butuh akselerasi cepat buat nyalip, yang sering terjadi selama perjalanan mudik. Belum lagi, suspensinya juga kurang mumpuni buat jalan jauh yang kondisinya nggak selalu mulus," pungkasnya.