Investor Wall Street Resah, Trump Menjadi Ancaman Independensi The Fed

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) mencatat penurunan tajam dalam perdagangan di Senin (21/4). Investor menyoroti memburuknya perang dagang hingga terancamnya independensi dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Selasa (22/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks terkait kompak mengalami koreksi yang signifikan:

• Dow Jones Industrial Average: Turun 2,48% ke 38.170,41
• S&P 500: Melemah 2,36% ke 5.158,20
• Nasdaq Composite: Merosot 2,55% ke 15.870,90

Manajer Portofolio Argent Capital Management, Jed Ellerbroek menyebut bahwa pasar kembali bimbang menyusul kontroversi terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia baru-baru ini kembali melakukan eskalasi konflik dengan Ketua The Fed, Jerome Powell.

Trump kembali menyerang ketua bank sentral dengan menyebutnya sebagai “Mr. Too Late” dan mendesak dia untuk melakukan penurunan suku bunga. Komentar ini memicu kekhawatiran pasar terhadap independensi bank sentral dari AS.

“Negara dengan bank sentral independen biasanya tumbuh lebih cepat, inflasinya lebih rendah, dan hasil ekonominya lebih baik,” kata Ellerbroek.

“Campur tangan politik terhadap The Fed adalah sinyal buruk bagi pasar," tambahnya.

Sementara itu, ketegangan perdagangan juga semakin meningkat dari China-AS. Beijing memperingatkan negara-negara lain agar tidak membuat kesepakatan dagang yang dapat merugikan China. Hal tersebut menyusul kabar bahwa hal terkait perlu dilakukan demi menghindari kebijakan tarif dari AS.

“Perusahaan bingung harus bertindak seperti apa karena belum ada kepastian tarif dari AS,” ungkap Ellerbroek.

Baca Juga: Ingin Singkirkan Powell, Ulah Trump Jadi Petaka untuk Dolar AS

“Yang membuat ini makin menyesakkan adalah semua ini terjadi akibat pilihan kebijakan sendiri,” jelasnya.